webnovel

Bab168. Kekesalan Han Xiao

Sial, hanya kata itu yang bisa menggambarkan para jenius yang bertemu Han Xiao dan tim nya, setiap tim yang bertemu dengan Han Xiao bahkan tidak bertahan selama sepuluh napas sebelum menghilang menjadi cahaya.

Alis Ruan Jian berkedut ringan ketika mereka sampai ke tempat Han Xiao berada, lagi-lagi anak itu sudah menyapu bersih jenius yang dilihatnya.

"Bukankah jika begini dia tidak memerlukan kami?" Ruan Jian memandang pada Ne Zha yang kini tengah memakan Tofu Bulat seraya menonton Han Xiao yang sedang membersihkan pakaian dari debu.

"Kalian dibutuhkan, tapi tidak saat ini," ucap Ne Zha tak mengalihkan pandangannya.

Para gadis hanya bisa tersenyum kecut, Han Xiao yang kesal setelah membunuh Ming Huan, dan tidak bisa menambah minyak dalam api. Kini tengah mengamuk pada para jenius yang ditemuinya, baik sekte besar, menengah, atau bahkan kecil. Para gadis tidak mengerti persis Han Xiao kenapa, namun sudah jelas bahwa pemuda riang itu tengah kesal.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant