webnovel

Bab29. Pertemuan Besar I

Sesosok pemuda masuk kedalam Aula, segera orang-orang yang ada dalam Aula memberi salam untuknya terkecuali Kaisar Yang Qiao, Permaisuri An, Han Xiao dan Yang Shui.

Pemuda itu adalah Yang Qianfan! Dia hadir dengan momentum megah, jubah emas bermotifkan pedang berwarna merah sangat mendominasi tampilan Yang Qianfan dengan sombong pemuda tampan itu melangkahkan kakinya lalu berlutut di hadapan Kaisar Yang Qian.

"Anak memberi hormat kepada Ayah Kekaisaran!" Seru Yang Qianfan seraya menunduk.

"Duduklah," balas Kaisar Yang Qian diiringi lambaian tangannya.

Yang Qianfan duduk tepat bersebelahan dengan Yang Shui, jadi tidak terlalu jauh dari tempat duduk Han Xiao.

"Kenapa kau tidak mati saja? Begitu lebih baik," ucap Yang Qianfan pelan pada Han Xiao sehingga hanya bisa didengar Yang Shui dan Han Xiao.

"Mati? Tidak semudah itu fergusoh," kekeh Han Xiao.

"Fergusoh? Siapa itu?" tanya Yang Shui bingung.

Han Xiao hanya tertawa lalu memalingkan lagi pandangannya, saat ini dia sudah tak sabar ingin bertemu dengan sahabatnya. Ne Zha!

Paras Yang Qianfan sangatlah tampan dia juga memiliki kulit putih bersih yang mulus seperti gadis, hanya saja jika dia tidak memiliki momentum dan pribadi yang gagah mungkin banyak yang mengira Yang Qianfan adalah gadis. Ekspresi Yang Qianfan sedikit memburuk, walaupun dia tidak paham apa yang dikatakan oleh Han Xiao atau siapa itu Fergusoh tapi dia mengetahui pasti itu adalah sebuah ejekan untuknya.

"Ketiga Patriak Klan telah tiba!"

Tidak lama setelah Yang Qianfan tiba, para Patriak Klan juga segera hadir, tiga orang pria paruh baya memasuki Aula utama. Dari salah satu tiga pria paruh baya itu Han Xiao pernah bertemu dengan salah satunya yaitu Bi Nianzu yang mengenakan pakaian putih biru. Patriak Klan Bi, juga ada Patriak Hong dari Klan Ne mengenakan jubah berawarna hitam legam dan Patriak Yuanjun dari Klan Su yang dilapisi oleh Armor merah menyala.

Dibelakang tiga tokoh penting ini ada beberapa pemuda dan gadis yang mengikuti mereka, mereka tampan dan cantik sehingga bahkan Han Xiao pandangannya tidak lepas pada gadis-gadis dari tiga Klan.

"Sejak kapan anak aneh sepertimy memperhatikan gadis?" Telinga Han Xiao terasa sakit karena ditarik oleh seseorang, dia segera melihatnya ternyata itu adalah Yang Shui.

"Aku juga lelaki, jadi itu wajar." Han Xiao memukul tangan Yang Shui agar terlepas dari telinganya, sungguh sangat sakit hingga memerah.

"Anak aneh sepertimu? Tapi syukurlah aku jadi mengetahui bahwa kau menyukai gadis, aku sempat megira bahwa kau dan Ne Zha adalah ekhm..." Yang Shui berbicara panjang lebar sebeluh menghentikannya dengan dehaman lalu melanjutkannya, "Karena kalian selalu berdua."

"Anak aneh itu seharusnya kau." Han Xiao mencubit pinggang ramping Yang Shui seraya mengomel.

Yang Shui melotot pada Han Xiao, sungguh dia tidak menyangka Han Xiao yang pendiam bahkan tidak pernah menjawab saat dia terus mengoceh tetapi sekarang sangat banyak bicara bahkan berani menyentuhnya.

"Sudahlah." Han Xiao melambaikan tangannya lalu fokusnya kembali pada seorang pemuda tampan yang memiliki ekspresi dingin diwajahnya, Han Xiao sangat mengenal ekspresi tersebut. Menurutnya tidak ada orang lain lagi yang memiliki ekspresi seperti itu, hanya sahabatnya. Ne Zha!

"Han Xiao," panggil Kaisar Yang Qian pada Han Xiao.

Han Xiao hanya menyautinya dengan suara tapi tidak memalingkan wajahnya.

"Sebaiknya kau ganti pakaianmu."

Sontak saja saat empat kata itu keluar dari mulut Kaisar Yang Qian membuat Han Xiao langsung menatap Kaisar Yang Qian.

"Apakah harus?" Tanya Han Xiao, dia sungguh tidak ingin menggunakan jubah Kekaisaran karena menurutnya sangat repot dan tidak nyaman. Han Xiao lebih nyaman dan senang menggunakan kaos oblongnya seperti saat ini.

"Ya itu harus, apakah kau tidak malu mengenakan pakaian seperti itu dihadapan banyak tokoh besar?" Kaisar Yang Qian bertanya balik.

"Tidak, aku tidak malu karena ini merupakan Alat Roh," jawab Han Xiao.

"Lebih baik kau mengganti pakaianmu, kau terlihat menyedihkan juga kau menurunkan derajat keluarga Kekaisaran!" Suara yang tidak menyenangkan terdengar ditelinga Han Xiao, pemilik suara itu adalah Pangeran pertama. Yang Qianfan!

"Jangan dengarkan Qianfan, dengar saja aku Han. Ayo ganti pakaianmu aku akan mengantarmu," bujuk Yang Shui seraya berdiri dan menarik tangan Han Xiao.

Tentu saja kejadian ini membuat Yang Qianfan sangat tidak senang.

Han Xiao sudah pergi sebelum rombongan ketiga Patriak memberi salam hormat kepada Kaisar Yang Qian, jadi Ne Zha tidak mengetahui Han Xiao sudah berada di Aula utama Kekaisaran.

"Kemana anak itu? Aku mendengar kabar bahwa dia sudah sampai disini saat siang," batin Ne Zha seraya menatap kursi kosobg tempat tadi Han Xiao duduk.

"Apakah dia belum masuk ke kota dalam? Anak ini suka makan ada kemungkinan dia akan singgah di beberapa toko." Ne Zha menggelengkan kepalanya, dia sudah tidak sabar bertemu Han Xiao.

Ne Zha mengikuti Patriak Hong bersama dua murid Klan Ne lainnya, dia cukup terkejut karena pertemuan kali ini membahas soal peraturan baru Pertarungan Keajaiban. Ne Zha penasaran dengan peraturan apa itu jadi dia tidak menolak saat diajak oleh Patriak Hong.

Hingga saat dijalan dia mendapat kabar dari anggota Klan Ne yang menjaga gerbang kota luar bahwa Pangeran ketiga Han Xiao telah sampai di kota luar, Ne Zha memang sengaja mencari informasi terbaru dari Han Xiao pada anggota Klan Ne.

"Aku hanya bisa menunggu sekarang," pikir Ne Zha lalu duduk.

"Baiklah karena saat ini semua telah berkumpul mari kita angkat gelas untuk memberkahi pertemuan ini." Kaisar Yang Qian berkata, walaupun tidak berteriak kencang tapi karena Qi yang dibawa oleh suara tersebut itu menggema keseluruh Aula utama.

Semua yang berada di Aula mengangkat gelas mereka dan bersulang.

"Untuk sang Kaisar! Untuk Pertarungan Keajaiban!" Seru penasihat Kekaisaran yang diikuti oleh semua orang.

"Untuk pulangnya Han Xiao!" Tambah Kaisar Yang Qian lalu meneguk anggur digelasnya.

Banyak orang bersulang untuk kembalinya Han Xiao, harus mereka akui juga dibawah kepemimpinan Han Xiao dalam skenarionya mereka beberapa kali memenangkan pertempuran baik besar maupun kecil untuk Kekaisaran Yang.

Jadi mereka juga senang atas kembalinya Han Xiao, hanya beberapa orang yang tidak senang atas kembalinya Han Xiao yaitu Permaisuri An, Pangeran pertama Yang Qianfan serta para pengikutnya.

"Maaf Kaisar, jika hamba boleh bertanya dimana Han Xiao saat ini?" Sebuah suara membuat Aula yang ramai mendadak menjadi hening, tidak ada yang berani berbicara ketika Kaisar belum menjawab.

Kaisar Yang Qian tersenyum, yang bertanya ini adalah seorang pemuda berwajah dingin, dia adalah Ne Zha, "Han Xiao sedang mengganti pakaiannya," jawab Kaisar Yang Qian.

Chapitre suivant