webnovel

Bab16. Orang Kaya?

Aaaaaaaakk...

Suara nyaring dari burung membangunkan Ne Zha dari lamunannya saat dia sedang menikmati teh di depan kediamannya di Klan.

Seekor burung elang berbulu hitam pekat mendarat di meja.

"Elang Gelap? Itu bocah memang iseng." Ne Zha menggeleng pelan. "Surat apa yang kau bawa?"

Seolah mengerti ucapan Ne Zha Elang Gelap membungkuk untuk membiarkan Ne Zha mengambil surat dari selongsong di punggungnya.

Ne Zha menggeleng sekali lagi setelah membaca surat yang dikirim oleh Elang Gelap dari Han Xiao.

"Aku lupa jika Han Xiao pasti akan ke Kota Xianxie," gumam Ne Zha.

Meletakan surat tersebut di meja, Ne Zha kembali menuangkan teh dari poci ke gelas lalu menyesapnya.

"Ini upahmu." Ne Zha melemparkan Kacang Angin Gelap, sebuah buah sihir berbentuk kacang dengan warna hitam gelap.

Elang Gelap meraih Kacang Angin Gelap dengan paruhnya dan langsung menelannya, setelah memekik pelan Elang Gelap langsung terbang menghilang diantara gumpalan awan di langit.

"Jika seperti ini aku hanya berharap bahwa bocah tengil itu cepat datang," gumam Ne Zha seraya menyesap tehnya lagi.

Ne Zha menikmati momen tenangnya beberapa hari ini karena dua gadis pengacau sudah pulang ke tempat mereka masing-masing. Su Lihwa menuju Klan Su dan Xia Shiva dijemput paksa oleh sang Ratu untuk pulang ke Kerajaan Xia, gadis cerewet itu berulangkali kabur keluar dari istana untuk keliling tidak jelas di luar itu membuat khawatir sang Ratu.

Menatap langit biru dengan hiasan awan dan matahari yang menggantung di sana Ne Zha merasa bahwa dunia ini mirip dengan dunia sebelumnya, hanya saja yang membedakannya adalah penghuni di dunia ini memiliki kekuatan baik manusia atau binatang.

"Hm... Aku harus mencari bahan untuk membuat barang itu dan menyuling pil juga," batin Ne Zha. "En... Tapi dimana aku harus membelinya?"

Ne Zha merenung sebentar mengambil ingatan yang diberi dari Harimau Suci tak lama dia tersenyum cerah.

"Kenapa tidak terpikirkan? Sepanjang perjalanan aku melihat Paviliun Surga Harta Karun tapi tidak masuk untuk melihat-lihat, aku akan ke sana sekarang."

Setelah itu Ne Zha berjalan keluar dri halaman kediamannya bertujuan untuk ke Paviliun Surga Harta Karun.

Ne Zha melewati gerbang utama Klan Ne untuk keluar dari pekarangan besar Klan Ne, setelah itu dia menatap jalanan besar di depan nya lalu menghela napas pelan sebelum melanjutkan jalannya.

Butuh waktu beberapa menit hingga Ne Zha sampai di depan Paviliun Surga Harta Karun.

Bangunan Paviliun Surga Harta Karun di Kota Xianxie sangat besar itu tidak bisa dibandingkan dengan Paviliun Surga Harta Karun di kota Woaven.

Ne Zha menatap bangunan bertingkat tujuh ini sebelum berdecak kagum, arsitektur bangunan ini tidak kalah megah dengan gedung di dunia sebelumnya, hanya saja gedung di depannya ini memberi kesan kuno.

Setelah cukup mengamati bangunan Paviliun Surga Harta Karun. Ne Zha masuk ke dalam bangunan tersebut dan dia disambut oleh pelayan.

"Selamat datang di Paviliun Surga Harta Karun Tuan Muda Zha, apa yang anda butuhkan." Yang menyambut Ne Zha adalah seorang wanita yang tidak terlalu cantik hanya biasa-biasa saja.

Ne Zha mengenal wanita ini, dia adalah Jin Sua wanita ini selalu yang melayani Ne Zha yang dulu saat dia mengorek ingatannya.

"Aku ingin beberapa material juga beberapa Tanaman sihir dan Herbal Roh," ucap Ne Zha.

"Tuan Muda Zha, apakah anda tidak membeli pil?" tanya Jin Sue saat memimpin jalan untuk Ne Zha menuju lantai lima tempat Material, Herbal Roh dan Tanaman Sihir.

Lantai lima tidak hanya menjual bahan, itu juga tempat para Alkemis dan Penempa dari Paviliun Surga Harta Karun berkumpul, di sana Kultivator bisa meminta para Alchemys menyuling pil untuk mereka adapun para Penempa, Kultivator bisa meminta mereka untuk menempa Alat Roh.

Harga untuk menyuling atau menempa juga beragam dan mereka bisa membawa bahan sendiri atau membeli di tempat.

"Aku tidak membutuhkan pil lagi." Ne Zha menggeleng pelan.

Walaupun Ne Zha yang dia gantikan memiliki prilaku yang buruk untuk selalu bermain dengan wanita dan membuat onar, tapi dia adalah orang yang sangat setia dan peduli terhadap Klan. Ne Zha selalu menghabiskan uang di Paviliun Surga Harta Karun untuk membeli pil yang akan dia bagikan pada suadaranya di Klan.

Mereka berdua sampai di lantai lima, pandangan Ne Zha dipenuhi oleh berbagai Herbal Roh serta Tanaman Sihir.

"Siapkan barang ini," ucap Ne Zha seraya menulis di kertas lalu memberikannya pada Jin sue.

Jin Sue mengangguk lalu pergi untuk menyiapkan hal yang ditulis oleh Ne Zha.

Setelah melihat Jin Sue pergi Ne Zha mengambil langkah Dan menghampiri tempat material bahan untuk Alat Roh.

Belum sempat Ne Zha memilih bahan ada seseorang yang menghampirinya.

"Tuan mud Zha, apakah anda membutuhkan Alat Roh?"

Ne Zha membalikan tubuhnya dan melihat pemilik suara tersebut adalah pemuda yang sangat biasa bagaimanapun mata memandang dari segala sisi.

"Aku hanya butuh beberapa material saja," jawab Ne Zha lalu mengalihkan pandangannya pada material di meja.

Di meja terdapat banyak material, berbagai batu alam, besi, kayu dan lain-lain. Ne Zha mengenal semua material ini karena memiliki ingatan dari Harimau Suci.

Baja Yin, besi yang sangat dingin dan cocok untuk Kultivator yang menggunakan Ilmu Sihir elemen es, hanya saja Kultivator yang menggunakan Ilmi Sihir es sangatlah langka.

Baja elastis, ini seperti bagaimana dia mendapatkan namanya besi material ini sangat elastis biasanya Baja elastis digunakan untuk membuat Alat Roh pedang sabuk yang sangat tipis.

Kayu Kering, ini adalah kayu yang sering digunakan untuk membuat Alat Roh Perak kelas rendah baik dalam bentuk pedang ataupun tongkat, kayu ini memiliki kekerasan dan berat yang melewati besi pada normalnya.

Ne Zha berjalan melewati satu persatu material dia sedikit kesal karena material yang dicarinya belum ditemukan.

"Tuan muda Zha, material apa yang anda butuhkan?"

Mendengar suara di belakangnya Ne Zha kembali melihat ke belakang dan mendapati bahwa pemuda tadi masih mengikutinya, saat ini pemuda itu tersenyum lebar pada Ne Zha.

Melihat senyum lebar pemuda itu Ne Zha menggelengkan kepalanya sebelum menyebutkan material yang dia butuhkan, "Aku membutuhkan Baja Naga, Kaca Perak..." Ne Zha menyebutkan satu persatu material yang dia butuhkan.

Pemuda itu membawa Ne Zha setelah mendengarkan apa saja yang Ne Zha butuhkan.

"Hey, kau ini bukan pelayan tapi mengapa kau melayaniku seperti ini?" tanya Ne Zha.

Pemuda itu tersenyum lagi lalu menjawab. "Tuan muda Zha, aku sedang belajar untuk menempa dan menjadi Penempa tapi karena guruku hari ini sedang membuat Alat Roh di luar Paviliun Surga Harta Karun jadi aku menjaga tokonya di sini."

Ne Zha mengangguk paham, memang lantai lima ini sangat besar banyak toko-toko kecil yang disewakan oleh Paviliun Surga Harta Karun untuk para Alkemis ataupun Penempa. Sebenarnya bukan lantai lima saja yang memiliki toko-toko seperti ini, dari lantai dua hingga tujuh juga ada tetapi setiap lantai akan mengurang jumlah toko-toko tersebut.

Di lantai dua ada tujuh puluh toko, lantai tiga memiliki enam puluh toko, sedangkan lantai empat mempunyai lima puluh toko, lantai lima sendiri ada empat puluh toko 20 toko untuk para Alkemis dan 20 toko untuk Penempa, diatasnya lagi lantai enam yang memiliki tiga puluh toko untuk para penjual manual kultivasi, jurus, dan informasi, yang terakhir lantai tujuh memiliki dua puluh toko.

Semakin tinggi lantai semakin mahal juga harga sewanya, tentu saja semakin tinggi lantai semakin tinggi juga kualitas barang yang dijual.

Toko ini diadakan untuk Kultivator yang ingin berjualan, tentu saja Paviliun Surga Harta Karun tidak mengisi semua lantai dengan toko karena mereka juga berjualan.

"Hmm..." Ne Zha tertarik pada Alat Roh buatan salah satu Penempa di toko pojok, dia berjalan untuk menghampiri toko tersebut.

Toko itu biasa saja dan tidak menarik perhatian, tetapi Ne Zha sangat tertarik pada barang yang dijualnya.

"Ada yang kau butuhkan?" tanya seorang pria paruh baya di toko tersebut pada Ne Zha.

Tatapan Ne Zha masih terpaku pada Alat Roh kecil di meja toko tersebut.

"Berapa harga Shuriken ini?" ucap Ne Zha seraya memeriksa senjata berbentuk bintang, senjata ini tidak asing baginya karena dia sering melihatnya dalam serial anime di dunia sebelumnya.

"Shuriken?" Pria paruh baya itu bingung.

"Ya benda ini bernama Shuriken," kat Ne Zha seraya memperlihatkan senjata bintang kecil itu.

Pria paruh baya itu memandang Ne Zha dengan heran, "ini bukan Shu apa tadi?"

"Shuriken," jelas Ne Zha.

"Ah iya Shuriken." Pria itu mengangkat jarinya, "Tapi ini bukan yang kau sebut, ini adalah Skyfall senjata umum para Kultivator, apakah Tuan muda Zha baru saja melihatnya?" Pria paruh baya itu semakin kebingungan.

Ne Zha tersenyum canggung, baru saja dia mengingat bahwa Skyfall ini adalah senjata umum untuk Kultivator, penggunaan nya sama dengan cara dilemparkan.

Walaupun ini senjata umum di dunia Kultivator tetapi pengguna Starfall sangat sedikit, biasanya Starfall akan dibawa oleh Kultivator Alam Perunggu atau Alam Peraj karena jika sudah menginjak ranah Alam Emas Kultivator sudah bisa mengumpulkan Qi dan membentuk Starfall dari Qi jadi Starfall tidak terlalu dibutuhkan.

"Cukup menarik," gumam Ne Zha.

"Aku ingin seratus Starfall ini," pinta Ne Zha pada pria paruh baya itu.

Pria itu mengangguk dan menyiapkan seratus Starfall untuk Ne Zha.

"Total semuanya sepuluh Koin Kristal," ucap Pria itu seraya meletakan seratus Starfall di meja hadapan Ne Zha.

"En, sangat murah sepuluh Starfall hanya satu Koin Kristal," batin Ne Zha.

Ne Zha tidak tahu jika sekte atau Klan kecil mendengar yang dia katakan akan muntah darah karena malu, Ne Zha secara alami tidak tahu bahwa sulit untuk mendapatkan Koin Kristal jika tidak memiliki tambang dan Klan di Kota Xianxie adalah Klan besar jadi mereka tidak kekurangan Koin Kristal tapi untuk sekte dan Klan kecil dari kerajaan dibawah kekuasaan kekaisaran masih menggunakan emas untuk bertransaksi.

Setelah membayar dan memasukan seratus Starfall kedalam Cincin Spasial Ne Zha berjalan menuju toko lainnya, saat Ne Zha hendak masuk ke dalam toko. Jin Sue menghampiri Ne Zha dan memberikan tas spasial pada Ne Zha.

"Tuan muda Zha, itu adalah semua bahan yang Tuan muda butuhkan," kata Jin Sue.

Ne Zha mengangguk lalu bertanya, "apakah Heaven Treasure Pavilion memiliki Akar Ginseng umur 5000 tahun?"

"Ekh... Tuan muda Zha, kami memiliki Akar Ginseng tetapi hanya memiliki 3000 tahun yang paling tua." Jin Sue tersedak saat mendengar Permintaan Ne Zha.

Ne Zha sudah menduga ini karena cukup sulit mencari Akar Ginseng berumur 5000 tahun.

Akar Ginseng adalah Herbal Roh yang memiliki fungsi untuk memadatkan Longevity Blood lebih cepat.

Umur Spirit Herb dan Magic Plant tidak diukur dari berapa lama itu ditanam tapi dengan tanda pada tubuh Spirit Herb ataupun Magic Plant.

Sebagai contoh Longevity Root Ginseng yang diingkan oleh Ne Zha, Akar Ginseng itu memiliki urat yang menonjol untuk mewakili umurnya.

Jika ada satu urat tebal yang menonjol itu tandanya akar ginseng itu berumur 1000 tahun. Jika ada dua urat tebal berarti itu berumur 2000 tahun, jan jika ada urat tipis itu menandakan masih ratusan tahun.

Umur dari Spirit Herb dan Magic Plant dipengaruhi oleh tempat penanamannya karena tempat dengan kepadatan Qi akan memungkinkan Spirit Herb dan Magic Plant tumbuh lebih cepat dan memiliki kualitas tinggi.

Ne Zha merasa semua yang dibutuhkannya hari ini hanya tinggal bergantung pada pemuda tadi, dia melangkah menuju toko yang ditunjuk oleh pemuda tadi.

Toko ini adalah milik guru Penempa pemuda tadi.

Setelah menunggu tidak lama pemuda tadi membawa Cincin Spasial dan memberikannya pada Ne Zha.

"Tuan muda Zha, ini adalah material yang Tuan muda inginkan," ucap pemuda itu.

Ne Zha mengangguk dan menanyakab harganya.

"Tuan muda Zha, semua material selain Baja Naga bertotal 3000 Koin Kristal."

"Lalu berapa harga Baja Naga ini?" tanya Ne Zha.

"Tuan muda Zha, Baja Naga sangatlah langka," ucap pemuda itu lalu menatap Jin Sue.

"Ya, apa yang dia katakan benar, kami Paviliun Surga Harta Karun juga hanya memiliki beberapa." Seolah mendapat permintaan tolong, Jin Sue menjelaskan.

"Aku tidak peduli, sebutkan saja harganya." Ne Zha mengangkat bahunya.

"Di dalam Cincin Spasi Tuan muda sudah saya isi dengan dua ribu Baja Naga sesuai permintaan Tuan muda, itu semua Baja Naga yang dimiliki oleh guru."

Jin Sue tersentak kaget saat mendengar total Baja Naga yang dibeli oleh Ne Zha.

"Baiklah ini Koin Kristalmu." Ne Zha bahkan tidak mengedipkan matanya saat memberikan 200.000 Koin Kristal pada pemuda itu.

Dia sudah terbiasa membuang uang seperti ini di dunia sebelumnya, jadi hal ini hanyalah masalah sepele baginya.

Tetapi bukan karena Ne Zha tenang orang lain tidak.

Kaki Jin Sue lemas saat melihat Ne Zha memberikan 200.000 Koin Kristal tanpa mengedip, walaupun dia telah melihat berbagai orang kaya itu tidak bisa dibandingkan dengan Ne Zha.

Chapitre suivant