webnovel

Bab7. Kota Woaven

Han Xiao dan kelompoknya melakukan perjalanan dari dalam Hutan Kegelapan hingga keluar dan memasuki perbatasan provinsi Han.

Han Xiao tersenyum saat sampai di perbatasan, nama provinsi ini diambil dari nama Han Xiao yang sebelumnya oleh Kaisar Yang Qian karena sangat menyayangi Han Xiao akan prestasi dan kecerdasannya dalam strategi berperang. Tapi sangat disayangkan jika kaisar mengetahui bahwa anak kesayangannya sudah hilang dari dunia ini dan digantikan oleh Han Xiao dari dunia lain.

Kelompok itu terus berjalan hingga sampai di gerbang masuk menuju kota mereka dihentikan oleh para penjaga. Salah satu penjaga maju dan bertanya, "tunjukan identitas kalian."

Bi Jiao melangkah ke depan, melihat gadis cantik di hadapannya penjaga tersebut segera menyatukan tangannya memberi hormat, "ah ternyata Nona muda Bi, silahkan masuk." Penjaga itu memberi jalan untuk Bi Jiao.

Han Xiao, Ne Zha dan Bing Xing mengikuti Bi Jiao dan kelompoknya dari belakang namun mereka ditahan oleh penjaga tadi. "Tunjukan identitas kalian!" penjaga tersebut sedikit tidak ramah pada Han Xiao, Ne Zha dan Bing Xing.

Ne Zha menaikan alisnya sementara Han Xiao tersenyum dengan riangnya. Bing Xing hendak maju dan memberi identitas dan menjelaskan tapi dia dihentikan oleh tangan Han Xiao.

Bi Jiao tak jauh dari mereka sedikit bergidik saat melihat senyum riang Han Xiao, karena yang dia tahu selama di Huta Kegelapan senyum Han Xiao tak pernah berujung bahagia untuk orang yang menghalangi jalannya atau yang menyinggung perasaanya walaupun itu Binatang Iblis.

Bi Jiao hendak menjelaskan identitas Han Xiao pada penjaga, namun saat dia melangkah sebuah suara nyaring terdengar di belakang mereka, tepatnya di dalam kota.

"Tuan muda Han!"

Serempak perhatian semua orang menghadap pada asal suara tersebut, di sana ada seorang pemuda yang cukup tampan dengan baju bangsawan. Dua penjaga kebingungan melihat bahwa pemuda tersebut berada di tempat ini dan memanggil pemuda riang di hadapan mereka. Tuan muda Han.

Pemuda itu berlari lalu membungkuk di depan Han Xiao, "Maaf atas ketidaknyamanan sebelumnya. Mereka adalah penjaga baru." Pemuda itu memukul dua penjaga yang masih bingung itu.

Setelah mengetahui bahwa identitas Han Xiao adalah putra angkat Kaisar Yang Qian, kedua penjaga itu berkeringat dingin lalu dengan cepat berlutut dan sujud pada Han Xiao.

"Maafkan kami memiliki mata tapi tidak bisa melihat!" seru kedua penjaga itu seraya mengadukan kepalanya ke tanah berkali-kali.

Han Xiao tersenyum canggung lalu membiarkan dua penjaga itu berdiri setelah dia pergi masuk ke kota. Kelompok itu berjalan masuk ke kota, kota ini bernama Woaven di kota Woaven sangat ramai dan meriah ada beberapa Kultivator tapi di kota ini lebih banyak manusia fana.

"Tuan muda apakah kau baik-baik saja? Kudengar kau beserta pengawalmu di rampok di tengah jalan menuju kemari dari Kekaisaran Ren," tanya pemuda tersebut saat mereka naik ke kereta kuda yang sangat besar.

"Ekhm... Ya untung saja ada Nona Bi serta dan Nona Bing yang yang menyelamatkan kami." Han Xiao tersenyum.

Bi Jiao, Xue Yin, Xue Yan, Bi Qingchen, Bi Luo dan Bing Xing terasa canggung dengan penjelasan Han Xiao karena penyelamat ialah Han Xiao dan Ne Zha, bukan mereka. Bahkan jika tidak ada Han Xiao dan Ne Zha mereka mungkin sudah menjadi makanan Binatang Iblis. Tapi mereka tidak memberitahu kebenarannya karena ini adalah permintaan dari Han Xiao dan Ne Zha.

Pemuda itu tidak terlalu memperhatikan Bi Jiao ataupun Bing Xing, tapi saat Han Xiao menyebutkan mereka, dia baru melihat pada kelompok itu.

"Sebelumnya terimakasih atas bantuan kalian untuk menyelamatkan Tuan Muda Han," ucap pemuda itu.

"Senior Yang Feng terlalu sungkan. Hubungan Kekaisaran Yang dan Klan Bi saya cukup dekat, jadi saya tidak mungkin membiarkan Tuan Muda Han yang sedang dalam kesulitan tidak kami bantu," balas Bi Jiao lalu tersenyum, senyuman itu membuat pemuda bernama Yang Feng itu bergetar lembut karena terpesona.

Sedangkan Bing Xing hanya tersenyum canggung dan mengangguk.'tebakanku benar Han Xiao ini keluarga kekaisaran dan Ne Zha ini dari Klan Ne. Tapi mengapa mereka memiliki kultivasi?' batin Bing Xing bingung.

Dia memiliki segudang pertanyaan untuk Han Xiao dan Ne Zha hanya saja dia kurang berani untuk bertanya. Dia juga bingung karena saat ini baik Han Xiao dan Ne Zha tidak memiliki aura Kultivator, mereka seperti makhluk fana ini membuatnya takjub oleh teknik mereka.

Kereta berjalan menuju pusat kota, di sepanjang jalan Ne Zha dan Han Xiao melihat suasana kota Woaven yang ramai, tatapan Han Xiao terpaku pada kedai kecil permen apel yang dijaga oleh seorang gadis cantik. Namun dengan cepat ia tarik pandangannya saat Bi Jiao mengajaknya berbicara.

Kereta terus berjalan menuju pusat, mereka membutuhkan tujuh jam untuk sampai di pusat kota karena kota ini sangat luas dan besar. Belum lagi jalanan yang ramai dengan warga ataupun pengunjung. Di pusat kota terdapat rumah mewah, terlihat bahwa rumah ini untuk para bangsawan kekaisaran dan penguasa kota. Yang Feng adalah keponakan Yang He adik dari Kaisar Yang Qian. Yang He bertugas untuk memerintah provinsi Han yang berpusat di kota Woaven.

Saat memasuki halaman mansion besar tersebut mereka disambut oleh para pengawal dan seorang pria paruh baya dengan memakai jubah berwarna merah darah bermotif pedang. Pria itu dengan semangat menghampiri Han Xiao.

"Han'er syukurlah kau baik-baik saja! Qian'gege murka saat mendengar kau di rampok dan menghilang." Pria paruh baya tersebut adalah Yang He. Dia adalah Kultivator Alam Roh ketiga yang sedikit lagi mencapai Puncak.

Han Xiao tersenyum kepada Yang He, dia mengetahui lewat ingatannya bahwa pria ini adalah paman yang sangat baik untuk Han Xiao yang dulu. "Siapa yang berani melukaiku dengan nona Bi dan nona Bing di sisiku," ucap Han Xiao seraya merangkul pinggang ramping Bi Jiao dan Bing Xing.

Wajah Bi Jiao dengan cepat memanas dan memerah, lain dengan Bing Xing yang memukul lengan Han Xiao dan memelototi pemuda riang tersebut. Yang He melihat Bi Jiao dan Bing Xing lalu terkejut saat membaca tingkat praktik Bing Xing yang berada di Alam Emas keempat semuda itu.

"Jenius semakin bermunculan," ujar Yang He seraya tersenyum lalu melanjutkan, "apakah nona Bing dari Istana Falcon Utara berada di sini untuk Pertarungan Keajaiban?"

Bing Xing ragu-ragu mengangguk, "Ya aku di sini untuk mengikuti Pertarungan Keajaiban. Tapi itu masih delapan bulan lagi dan aku di sini masih ingin mencari pengalaman." Bing Xing tersenyum samar.

"Ah bukankah masih terlalu awal untuk membicarakan Pertarungan Keajaiban?" ceplos Han Xiao.

"Sudahlah paman, keponakanmu ini sangat lelah dan lapar apakah kita bisa masuk." Han Xiao tersenyum riang seraya menarik turunkan alisnya.

"Ah mari kita masuk," balas Yang He segera.

Ne Zha dan lainnya mengikuti Han Xiao dan Yang He. Walaupun anak angkat posisi Han Xiao di dalam keluarga kekaisaran sangatlah baik. Dia sangat di sayangi oleh Kaisar. Hanya saja selalu ada beberapa yang tidak menyukainya yaitu permaisuri An Chun karena kasih sayang Kaisar Yang Qian lebih besar pada Han Xiao daripada untuk anaknya Yang Qianfan. Namun karena Han Xiao adalah manusia fana baik permaisuri dan Yang Qianfan tidak bisa mencelakai Han Xiao secara langsung. Dan Han Xiao yang sebelumnya selalu mengalah pada Yang Qianfan.

Kedatangan Han Xiao, Ne Zha dan lainnya di sambut hangat dengan mengadakan sebuah pesta yang cukup besar di rumah besar ini.

Pesta berlangsung meriah hingga tengah malam. Han Xiao dan Ne Zha memisahkan diri dan duduk di atas atap rumah tersebut.

"Apakah kau akan ke Klan Ne?" tanya Han Xiao.

Ne Zha merenung sejenak dia terlihat sedikit bingung sebelum menjawab, "Sepertinya kita harus berpisah sebentar. Aku akan menuju Klan Ne untuk mengurus beberapa masalah yang mengganggu pikiranku."

Han Xiao mengangguk pelan lalu berkata, "Ya sialan ingatan ini sedikit menyiksa. Rasanya orang yang kita gantikan ini sangat payah, selalu mengalah dan hanya pintar di strategi. Akan ku buktikan bahwa dua orang ini sangat hebat!"

"Kau selalu mengatakan hal yang sulit dipahami," kata Ne Zha seraya tertawa dan menggelengkan kepalanya. "Yasudah aku berangkat sekarang, pasti sudah ada kabar kepulanganku di Kekaisaran Yang."

Han Xiao sekali lagi mengangguk lalu menepuk pundak Ne Zha dan berbisik, "cepat naik Alam Emas kedua."

Ne Zha terkekeh pelan lalu melepaskan aura kultivasinya dengan cepat dia tarik lagi. Han Xiao sedikit terkejut lalu mengangguk mantap.

"Bagus! Setelah fondasi stabil kita membentuk Inti Perubahan," ujar Han Xiao.

Setelah memberikan beberapa pil pada Han Xiao, Ne Zha dengan cepat menghilang dari pandangan Han Xiao. Ne Zha sudah pergi menuju Klan Ne di Selatan Kekaisaran Yang.

Han Xiao menghela napas lalu berteriak, "Yang Feng cepat naik kemari!!!"

Tak butuh waktu lama Yang Feng, pemuda tampan tadi berada di samping Han Xiao, dia bertanya dengan bingung, "ada apa Tuan Muda Han?"

"Sudah kubilang, panggil aku Han atau Saudara Han. Tidak usah pakai Tuan Muda," ucap Han Xiao lalu dia melemparkan sebuah kristal berwarna biru kepada Yang Feng.

Yang Feng terkejut saat menerima kristal biru yang tak lain adalah Inti Iblis dari Kera Giok Petir. Dia menatap Han Xiao dengan kebingungan.

"Kau berada di Alam Emas ketiga kan? Saat membentuk Inti Perubahan gunakan itu. Sangat cocok dengan Heaven Thunder Manual yang kau kultivasikan," ujar Han Xiao, dia menyukai Yang Feng karena sangat baik terhadap Han Xiao yang dulu dan juga sosok pelindung dari Han Xiao yang dulu.

"Tapi ini sangat kuat, aku tidak tahu apakah bisa membentuk Inti Perubahan dengan Inti Iblis ini."

"Kau bisa," balas Han Xiao. "Sudah ayo bawa aku turun, aku sudah mengantuk."

Yang Feng menyimpan Inti Iblis lalu membawa Han Xiao turun dari atap rumah dan mengantarnya menuju kamar untuk Han Xiao.

***

Berita kedatangan Han Xiao di kota Woaven dengan cepat mencapai telinga kaisar Yang Qian. Kaisar tidak menunggu apapun dia meninggalkan tugasnya dan dengan cepat menuju provinsi Han. Tepatnya menuju kota Woaven.

Han Xiao menghabiskan waktunya dengan berkultivasi di kamarnya, dia sedang menstabilkan kultivasinya yang secara terus menerus meningkat pesat dari Alam Perunggu hingga Alam Emas hanya dalam satu bulan setengah ia habiskan. Itu bisa menakuti siapapun yang mengetahui hal tersebut, pasalnya untuk Kultivator mulai dari Alam Perunggu hingga Alam Emas bisa menghabiskan beberapa taun. Bahkan sampai puluhan tahun.

***

Di sisi lain Ne Zha yang dalam perjalanan menuju Klan Ne berjalan dengan mulus saat melewati beberapa kota kecil. Dia sempat singgah di sebuah kota kecil bernama Bulan Perak.

Kota ini adalah kota para Cultivator yang cukup ramai, kota ini dibangun oleh Sekte Penjaga Bulan. Sebuah sekte menengah, di kota ini sedang ada pasar meriah. Di sepanjang jalan Ne Zha bisa melihat kedai yang menjual berbagai benda, serta jasa Ne Zha berdecak kagum saat melihat bahwa penjual di sini semuanya adalah Kultivator.

Ne Zha menghampiri sebuah kedai yang menarik perhatiannya, kedai itu menjual berbagai macam Alat Roh. Ne Zha melihat berbagai macam Alat Roh, matanya terpaku pada dua bilah pisau pisau hitam yang memancarkan aura mencekam.

Melihat bahwa Ne Zha tertarik akan bilah tersebut penjual dengan senang menjelaskan, "Ini adalah Pisau Kembar Pembunuh, Alat Roh Perunggu tinggi. Pisau ini sangat tajam dan cocok untuk Kultivator Dao assassin... Pisau ini seharga 100 Koin Kristal." penjual itu menjelaskan detail sepasang bilah tersebut.

Treasure Tool dibagi menjadi berbagai tingkatan dari yang terkecil :

Perunggu–Perak–Emas–Emas Hitam–Berlian.

Dan setiap tingkatan dibagi menjadi empat yaitu : rendah–menengah–tinggi–kuno.

Jadi Alat Roh Pisau kembar Pembunuh yang dijual oleh pedagang itu cukup bagus untuk Kultivator pemula, tapi dia salah pelanggan karena Ne Zha tidak membutuhkan pisau tersebut karena jarinya saja sudah setajam Alat Roh Emas menengah. Ne Zha hanya tertarik dan tidak memiliki minat untuk membelinya.

Penjual itu sedikit kesal pada Ne Zha yang hanya melihat-lihat. Namun tidak berani memprotes karena dia tidak bisa membaca tingkat praktik Ne Zha, penjual itu hanya menduga bahwa Ne Zha adalah seorang master yang bersembunyi.

Ne Zha menjutkan langkahnya seraya melihat berbagai macam barang yang ada di pasar ini. Banyak yang menarik perhatiannya tapi itu tidak berguna baginya. Dia bukan jenis manusia yang membuang Koin Kristal untuk hal yang tidak berguna bukan karena dia tidak memiliki Koin Kristal, justru Ne Zha memiliki banyak dari pemberian Harimau coklat.

Koin Kristal adalah mata uang untuk para Kultivator, itu adalah sebuah Koin yang terbentuk dari Kristal merah muda dengan mengandung Qi. Kultivator sepakat untuk menggunakan Koin Kristal sebagai mata uang karena ini berguna untuk mereka, sedangkan emas tidak ada harganya bagi para Kultivator karena itu hanya sekumpulan besi.

Saat terus berjalan Ne Zha menghampiri sebuah kedai yang tidak menarik perhatian lantaran penjaga itu seorang gadis kecil yang tidak memiliki aura Kultivator, tapi mata Ne Zha menjadi sangat senang saat melihat barang yang dijual oleh gadis tersebut.

Chapitre suivant