webnovel

MAAF

Calista berjalan menghampiri Damian dan Liemey. Tidak ada keraguan di wajah cantik gadis kecil itu. Ia tampak mantap dan begitu berani.

"Daddy, sorry to say. Tapi, aku benar-benar nggak mau ikut. Kan ada Kak Dom dan kak El, nggak ada aku bukan berarti Daddy nggak bisa bahagia, kan? Daddy nggak bisa maksain kehendak Daddy sama aku, loh. Aku kan boleh mengutarakan pendapat dan keinginan."

Damian dan Liemey saling pandang. Sementara Hardiyata hanya duduk mengamati.

"Tapi, Daddy kan anaknya ada tiga. Masa yang satu nggak Daddy ajak," Damian masih berusaha.

"Loh, kan aku yang nggak mau ikut. Biasa juga kan di rumah nggak ada aku. Daddy nggak masalah juga, kan? Aku mau di Jakarta aja, sama Oma dan Opa atau Tante Arasy dan Om Ruga sementara Mami Lina masih sakit."

Arasy yang muncul bersama Dominic dan Elena langsung merangkul Calista.

"Calista nggak akan menyesal nggak pergi sama Daddy?" kata Arasy sekali lagi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant