Arjuna menatap Zalina yang duduk di sampingnya dengan tatapan penuh cinta. Sementara Zalina sendiri hanya diam sambil memejamkan mata karena ia merasa tubuhnya lemas. Sesampainya di rumah Arjuna langsung membunyikan klakson supaya Sutinah membuka pintu. Ia langsung turun kemudian menggendong Zalina dan membawanya masuk.
"Ibu sakit apa, pak? Kenapa tidak dirawat di rumah sakit saja?" tanya Sutinah.
"Ibu nggak sakit, Mbak. Tapi, Ibu tidak boleh dulu bekerja berat. Larang jika ibu mau memasak atau melakukan apapun."
"Ibu...ibu hamil, pak?" tanya Sutinah. Arjuna mengangguk sambil tersenyum.
"Alhamdulillah, selamat ya pak. Pasti ini akan menjadi berita yang gembira," kata Sutinah.
Arjuna membaringkan Zalina perlahan di atas ranjang. Ia menatap istrinya itu dengan penuh cinta. Keputusan Zalina untuk resign ternyata sudah benar.
"Terimakasih sayang, aku panik sekali tadi," kata Arjuna dengan suara bergetar. Ia memeluk Zalina penuh keharuan.
"Sama-sama, Mas."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com