webnovel

SKAK MATT

Saat melihat Zalina, Arasy langsung menghampiri sang adik juga menyapa Riris dengan hangat.

"Jadi, kalian makan di sini juga. Tau begitu, aku ikut denganmu, Lin," bisik Arasy pada Zalina. Seketika itu juga pandangan mata Damian bertemu dengan pandangan mata Riris.

"Arista..." gumam Damian membuat Aruga dan Deswita menoleh ke arah yang sama. Seketika itu jantung Deswita seolah berhenti berdetak. Wajahnya pucat seketika seperti melihat hantu.

"Tidak mungkin dia..."

Melihat Ibunya tiba-tiba pucat, Damian langsung memapah Deswita

"Ibu kenapa?" tanyanya.

"Ibu mendadak pusing. Kita pulang."

"Aku duluan, Ga. Pamitkan pada Arasy."

Sebenarnya, Damian penasaran dengan wanita yang amat mirip dengan Arista. Terlebih tadi ia melihat Zalina dan ketiga anaknya, juga Marisa dan Mayang. Mau tak mau Damian merasa penasaran. Tapi, ia memutuskan untuk membawa ibunya pulang terlebih dahulu. Toh, nanti dia bisa bertanya pada Zalina.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant