webnovel

PENDAMPING UNTUK ZALINA DI MATA HARDIYATA

Herawati menatap suaminya, dalam hati ia membenarkan perkataan sang suami. Pekerjaan Zalina memang memiliki resiko, terlebih Zalina adalah gadis yang sedikit frontal, ia tidak mudah menyerah. Apalagi sekarang ia mulai terkenal bahkan, beberapa kali Zalina diundang dalam acara televisi. Tiba-tiba saja, Herawati merasa kepalanya pening. Ia merasa takut dan khawatir. Perlahan ia memijit dahinya.

"Mami kenapa lagi?" tanya Hardiyata.

"Ya memikirkan perkataan Papi barusan. Kenapa kita tidak berpikiran kesana,ya?"

"Mami bicaralah dengan jeng Khanza. Katakan padanya untuk tidak terburu-buru mendesak Zalina untuk menerima lamaran dokter Ardy. Dia memang amat sangat baik, Papi akui hal itu. Tapi, sekali lagi Mami, apakah bisa dokter Ardy membela dan menjaga anak-anak jika ada bahaya yang mengancam? Zalina memang bisa beladiri, tapi jika musuhnya banyak? Dia tetap seorang wanita, apalagi ada anak-anak yang harus ia jaga."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant