"Katakan siapa ayah dari bayi yang kau kandung itu, Ralia?" tanya Rohana saat mereka sampai di rumah. Rohana tidak berteriak atau membentak, ia justru merasa begitu sakit. Bagaimanapun bagi Rohana, Ralia itu adalah keponakannya sendiri. Terlebih kedua orangtua gadis itu sudah tidak ada lagi. Tanggung jawab berada di pundaknya.
"Aku..."
"Apakah kekasihmu Ridwan yang sudah melakukannya?" tanya Rohana. Ralia menggelengkan kepalanya. "Lalu, kalau bukan siapa? Apa kau memiliki kekasih lain selain Ridwan?" tanya Rohana.
Tok...tok...tok
Belum sempat Ralia bicara, tiba- tiba pintu rumah mereka diketuk. Rohana mengusap air matanya dan langsung beranjak menuju ke depan. Sementara, Ralia tidak berani untuk beranjak, ia hanya menangis tanpa suara di kamarnya. Namun...
"Kebetulan sekali nak Ridwan datang, bibi ingin bicara serius."
Ralia tersentak seketika, ia pun langsung bergegas ke depan. Namun, terlambat...
"Ralia hamil, apakah kau yang menghamilinya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com