webnovel

SURPRISE

Pagi sekali Zalina sudah berada di Bandara. Ia menjemput keluarga Hardiyata bersama dengan Arasy. Saat melihat Zalina dan Arasy yang menjemput Herawati dan Hardiyata hanya geleng kepala.

"Kenapa kalian yang menjemput? Jadinya merepotkan, padahal Ibu bisa naik travel atau taksi," ujar Herawati.

"Apa iya kami tega membiarkan kalian naik taksi. Ibu, Bapak, mas Denny dan mbak Dyah sama mbak Acy aja ya. Biar anak- anak sama Zalina," ujar Zalina sambil memeluk Herawati.

"Kau sudah benar-benar sehat, Lin?" tanya Herawati.

"Jangan tanya dia sudah sehat atau belum, bu. Dua hari setelah pulang dari rumah sakit, dia sudah kembali bekerja. Dan, kemarin dia sudah kembali membela klien di pengadilan," sahut Arasy.

Herawati hanya tersenyum, "Kau memang gadis yang kuat. Baiklah, ayo kita pulang."

"Ibu sudah makan?" tanya Zalina.

"Ibu sudah suruh Sutinah untuk memasak di rumah, Lin. Makan di rumah saja."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant