webnovel

CURHAT

Herawati dan Hardiyata duduk dengan tenang mendengarkan keluh kesah putri bungsu mereka. Sementara Denny nampak sudah mengepalkan tangannya pertanda bahwa dia mulai merasa kesal. Sementara Dyah istri Denny sesekali mengusap tangan suaminya agar tenang.

"Yang penting, sudah pergi dari rumah. Berbahaya juga jika di biarkan terus bekerja di rumahmu kalau begitu, Ris," sahut Hardiyata tenang.

"Satu lagi, anak-anakmu itu jangan sampai sebulan baru kau bawa kemari. Mami dan Papi kan sibuk juga, hanya minggu begini kami ada di rumah. Mertuamu bisa setiap hari bertemu dengan Dom, Lena dan Lista," sahut Herawati.

Arista mengangguk. "Iya, mami. Maafkan Riris ya."

"Suamimu masih sering keluar kota, Ris?" tanya Denny. Arista mengangguk. "Seminggu sekali, mas. Mengurus proyek yang ada di Bandung. Kenapa, mas?" tanya Arista.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant