Aku berlari sejauh mungkin dari villa dan duduk di batu karang dekat tepi pantai, menikmati hembusan angin untuk membawa emosiku bersama angin. Terkadang aku berpikir, mengapa aku selalu disalahkan oleh mereka, termasuk juga Carissa, yang ikut menyalahkanku, biarpun dia tidak mengatakannya.
Apa-apa selalu saja aku yang disalahkan, tidak bisakah mereka semua tidak menyalahkanku terus dalam segala hal. Kenapa mesti aku, aku, aku, dan aku. Kenapa tidak yang lain. Dan juga aku tidak suka dengan sikap Kakakku yang sok lemah di depan banyak orang, padahal buruk di belakang. Alasan aku membencinya karena dialah penyebab kematian Ibuku!
Harusnya dia sebagai Kakak, apalagi anak tertua, harus bisa menjaga seorang Ibu ketika Ayahnya sedang tidak ada di rumah. Kakak macam apa dia, tidak berguna sama sekali. Ia hanya diam membatu di depan pintu kamar melihat Ibuku sudah tidak berdaya lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com