Kancing seragamnya sudah terlepas sempurna, memperlihatkan dada bidangnya yang sangat atletis. Pemuda tampan yang memegang dua marga tersebut tengah berdiri di tengah lapangan belakang. Ruangan outdoor dengan matahari yang menyorot terik di siang bolong membuat Arland merasa sangat gerah dan berakhir membuka kancing seragamnya. Para siswi yang kini telah berkumpul untuk mengambil undian pasangan prom night, terpesona melihat pemandangan yang disuguhkan di depan mereka.
"Wow! Ada yang pamer badan nih." Sindir Arasha yang kini sudah bersebelahan dengan Raya, berada di urutan paling depan.
Berbeda dengan Arasha yang justru meledek Arland, Raya justru sudah terpesona dengan pemandangan di depannya. Mata gelap Raya sudah berbinar sempurna. Bahkan, Raya tidak sadar bahwa bibirnya terbuka sempurna.
Arasha yang melihat tingkah sahabatnya menganga sempurna. Dia segera menepuk pundak Raya, berusaha menyadarkan gadis itu. "Sadar woy! Dosa! Dosa!" sentak Arasha.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com