Kedua matanya mulai memperhatikan penampilannya dibalik layar ponsel milik Rosea. Dia baru menyadari penampilannya cukup buruk. Perasaan, saat sedang mengaca di kamar mandi, rambutnya tidak separah itu. Mungkin, karena saat itu dirinya masih dalam keadaan sangat mengantuk.
"Mengapa rambutku seperti ini ya?" Lirih Ashana bertanya-tanya. Dia mencoba membenahi rambutnya sendiri. Saat sudah sedikit lebih rapi, Ashana segera bergabung dengan mereka. Dia duduk di samping Rosea, persis berhadapan dengan Darren.
Dengan duduknya Ashana saat ini, Alaric dan Darren sama-sama menelan ludahnya susah payah. Mereka terlihat gugup karena teringat atas apa yang terjadi semalam. Keduanya bahkan sampai menyiapkan diri jika sekiranya kejadian tadi malam kembali terjadi.
"Apa kalian juga menjambak rambut Ashana sampai seperti ini?" Tanya Rosea.
Darren dan Alaric kembali saling pandang. Keduanya terlihat seolah sedang merencanakan sesuatu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com