Alvira diam di balik pintu kamar mandi, ia menyimak seluruh pembicaraan sejak pintu ini tertutup dan terkunci. Sejujurnya, ia belum mengganti pakaian yang saat ini dikenakkan dengan pakaian yang baru, ia hanya tengah menjadi pendengar.
"Kak Bara suka kayaknya deh sama Kak Nusa? Y-ya bagus dong," ucapnya sambil tersenyum.
Namun jujur, entah mengapa seperti ada sesuatu yang tak rela yang kini menyelimuti hatinya. Entah apa itu perasannya, namun ia seperti tidak ingin ada orang lain yang mencuri perhatian kepada El selain dirinya.
Oke, jangan sampai seorang Alvira egois.
Hei, sejauh ini, El tidak pernah memiliki pacar. Jadi, bukannya seharusnya ia senang dan mendukung sang Kakak dengan cewek yang juga sudah ia kenal kepribadiannya?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com