"Jangan bunuh aku!" teriaknya ketika aku akan bersiap menghujamnya. Tetapi tiba-tiba, tanganku di tahan oleh sesuatu. Ketika aku menoleh terlihat sesosok menyerupai Pras sedang mengenggam lenganku. Hal itu tentu dimanfaatkan oleh Sugeng untuk kabur dari hadapanku. Dia keluar dari pintu kamar mandi dan lari tunggang langgang.
"Pras." Lirihku. Tetapi sosok itu hanya menatapku dengan pandangan datar. Terlebih bau wewangian yang begitu menyengat membuatku curiga bahwa dia bukan manusia.
"Pergi kau demit!" bentarkku. Sosok itu terkekeh mengerikan dan perlahan menghilang seperti kepulan asap.
Aku terduduk di lantai kamar mandi. Sebisa mungkin kutahan air mata yang mau bercucuran. Aku tidak boleh cengeng. Aku pasti bisa menghadapi ini semua seorang diri. Dengan susah Payah aku berdiri. Tepat di hadapan cermin, aku melihat pantulan diriku yang sangat kacau. Senyum miring tersungging dibibirku.
***
Angga Syahputra,
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com