webnovel

bersama dengan pria dominan

Andreas berdiri.. melempar kan uang beberapa ribu dollar kearah gadis berambut cokelat

"puaskan aku sekarang" ucap nya datar

Andreas duduk tanpa mengenakan apapun, sementara gadis yang saat itu hanya mengenakan handuk tipis segera beranjak, dan duduk dilantai menghadap kedua paha Andreas,

terlihat bulu halus yang tumbuh di paha pria itu, dengan jari lentik nya..gadis tersebut mendekat dan menyentuh benda berotot yang sudah menegang

dia mengulum nya, memberikan sensasi luar biasa yang mampu membuat darah berdesir hebat,

"Gosh" ucap Andreas sambil menyenderkan kepalanya bahkan mengangkat kepalanya keatas karena dia menikmati pijatan bibir tersebut

dia hampir sampai, dengan tangan kekarnya Andreas menjambak rambut gadis tersebut dan memaksanya untuk mempercepat kuluman

gadis itu hampir tersedak, pasalnya Andreas memuncratkan cairan hangat di mulut gadis tersebut

pria dominan itu tersenyum lebar, kemudian meraih tisu basah di atas meja lalu membasuh benda berotot yang sudah tertidur

pria tampan itu langsung berdiri dan memakai kemeja nya

"hey, kau bahkan belum memuaskan ku Andreas" keluh gadis itu

Andreas terkekeh

"aku tidak punya banyak waktu, aku hampir melupakan pertemuan ku dengan tuan Jason dari Belgia" ucap Andreas cepat

perempuan bernama Shila itu mencebik kesal, apakah Andreas memahami jika gadis itu juga menginginkan sentuhan dari tangan kekar Andreas.

Shila membetulkan posisi handuk nya kemudian menghentakkan kaki menuju kamar mandi untuk memakai seluruh pakaiannya yang tergeletak

"kau berhutang pada ku Andreas, aku belum merasakan milik mu yang berotot itu" ucap Shila sambil meraih sebatang rokok dari atas meja kemudian membakar nya dan mengepulkan asap nya kearah Andreas

pria itu terkekeh kemudian memakai jas nya lalu berbalik dan menarik cepat pinggang ramping shila

"kau akan mendapatkan nya nanti, setelah aku selesai meeting dan membawa kabar baik karena aku akan memenangkan tender besar untuk pembangunan kota di pantai Cyan" ucap nya sambil mencium bibir chila yang beraroma tembakau dan sedikit manis

Andreas segera bergegas pergi ke luar dari guest house mewah milik chila, tepatnya milik Andreas karena pria itu lah yang membelikan nya seharga puluhan juta dollar

Andreas segera masuk kedalam mobil nya dan mengendarai nya dengan kecepatan tinggi

"Jake,bawa berkas proposal untuk tuan Jason ke Restoran Castle..aku menunggu mu di sana" ucap Andreas

"baik tuan, aku akan segera ke restoran castle" ucap sang asisten

Andreas menaruh ponselnya dan kembali mengemudi

namun tatapan nya teralih saat ponsel nya terjatuh dan membuat nya kaget hingga mobil yang sedang dia kendarai hampir menabrak seorang perempuan hamil

"argghhh" teriak nya kaget

Andreas mampu mengerem secara mendadak mobil yang dia kendarai, pria tampan itu menghembuskan nafas lega karena dia tidak menabrak perempuan itu

Andreas berdecih kesal, bagaimana bisa seorang perempuan menyebrang jalan tanpa melihat lalu lintas yang sangat ramai

dia turun dari mobil dengan perasaan kesal

"dasar brengsek! kau hampir membuat ku berurusan dengan pihak yang berwajib karena hampir menabrak mu dan juga bayi dalam kandungan mu" geram Andreas kesal

gadis itu menatap kearah Andreas, bibir nya pucat pasi dan tubuh nya terlihat kurus..hanya perutnya saja yang terlihat membuncit

usia kandungan nya sekitar lima atau enam bulan

"maafkan aku tuan, pikiran ku sedang kalut" sahutnya datar

Andreas hampir memukul gadis itu namun saat dia melihat kondisi mengenaskan dari nya membuat Andreas mengurungkan niatnya

gadis itu menghela nafas, kemudian matanya seperti menyipit..tak lama kemudian gadis itu terjatuh di jalan

Andreas kaget bukan main, dia langsung membopong tubuh gadis itu kedalam mobil

"sial! gadis ini begitu menyulitkan ku" geram Andreas kesal

dia bahkan tidak bisa menanyakan perihal alamat rumah nya pada gadis itu, mau tidak mau Andreas membawa nya pulang kerumah dengan terpaksa lalu mengantarnya pulang saat gadis itu tersadar

dia tidak ingin di tuduh sebagai seorang pria yang membawa kabur istri orang lain.

Andreas melajukan mobilnya lagi dengan kecepatan tinggi hingga masuk kedalam mansion mewah milik nya

dia berdecih kesal lalu menggendong tubuh gadis hamil itu kedalam ruang tengah

rumah tampak sepi, Andreas menyukai kesendirian nya...pelayan hanya ada dua orang saja yang berada di paviliun belakang

Andreas duduk di sebelah gadis itu sambil melirik jam tangannya,ini sudah waktunya dia bertemu dengan klien dari Belgia namun kehadiran gadis ini telah menghambat nya untuk meeting dengan klien penting

Andreas meraih ponsel di dalam saku

"halo Jake, urus meeting ku saat ini..aku ada keperluan mendadak" ucap Andreas

"baik tuan..kau akan mendapatkan kabar baik dari kami dan team" sahut pria itu

Andreas mengangguk kemudian menutup ponselnya dan menaruhnya kembali ke dalam saku,

cukup lama Gadis itu tersadar dari pingsannya, namun tidak lama kemudian Gadis itu membuka mata lalu membelalakkan matanya kaget saat dia berada di rumah yang tampak asing

dia langsung bangkit dan menatap Andreas lirih

"kau membuat ku membatalkan meeting ku dengan klien penting dari Belgia! sebenarnya apa niat mu menyebrang sembarangan? jika kau ingin bunuh diri .bukan di jalanan jawaban nya tapi laut atau gedung bertingkat" ucap Andreas kesal

gadis itu meneteskan air mata nya

"tolong maafkan aku tuan," ucap nya lirih

"sekarang katakan dimana alamat rumah mu dan aku akan mengantar mu pulang" tanya Andreas

gadis itu tertunduk lirih, dia mencengkeram kuat dress yang dia kenakan

terlihat sekali jika gadis ini benar-benar sedang bingung

"ada apa" tanya Andreas sambil mengerutkan kening nya

"aku di usir dari rumah bibi ku tuan" sahut gadis itu

mendengar penuturan tersebut Andreas tertawa lebar

"kau ingin menjual cerita sedih mu padaku? maaf aku bukan orang yang baik" jawab Andreas

gadis itu tertunduk dan meneteskan air mata nya

"aku tidak berbohong...aku bingung saat ini, aku bahkan tidak memiliki tempat untuk pulang" jawab nya

Andreas bangkit dan menarik pergelangan tangan gadis tersebut

"jangan membohongiku, sekarang keluar dari rumah ku" bentak Andreas

gadis itu menangis, bersimpuh di kaki pria tersebut

"tolong aku tuan, berikan aku pekerjaan apapun..aku bahkan bisa membersihkan rumah mu ini, tolong aku dan bayiku, bahkan aku belum makan apapun dari semalam...tolong kasihanilah kami" ucap nya terisak

"aku tidak bisa mempercayai orang asing" geram Andreas

"kau bisa mengambil gambar wajah ku dan melaporkan ku ke polisi jika aku melakukan kesalahan, tapi untuk saat ini tolong aku tuan..aku kelaparan" ucap gadis muda tersebut

"dimana suami mu" tanya nya

gadis itu menggeleng

"korban tipu daya laki laki?" ledek Andreas

gadis itu menundukkan kepalanya

"siapa namamu" tanya Andreas

"Angka, namaku Angka Prawita" ucap nya pelan

Andreas berteriak memanggil pelayan yang berada di halaman belakang

"Ira, " panggil Andreas

perempuan paruh baya itu berlari mendekat

"iya tuan"

"berikan gadis ini makan dan pakaian yang layak, setelah itu berikan juga dia pekerjaan" ujar Andreas Sambil melangkah pergi keluar dari rumah

Chapitre suivant