Maka, Bo Siyao baru bertemu dengan Jiang Huanqing dan Ji Yan keesokan paginya.
Setelah menyapa, Bo Siyao dengan akrab berkata, "Keahlian memasak Bibi sangat baik, wonton ini enak sekali!"
"Kalau suka, makanlah yang banyak." Jiang Huanqing tersenyum.
Ji Yan mau tidak mau melirik Bo Siyao dengan agak khawatir, "Apa kamu benar-benar mau pergi ke Tibet?"
"Benar." Bo Siyao tersenyum manis, "Kak Ah Yan, kapan kamu kembali ke ibu kota? Oh ya, Bibi beberapa waktu ini berbicara tentang memilihkan istri untukmu, tapi jangan bilang kalau aku yang memberitahumu tentang ini."
Wajah Ji Yan langsung menggelap.
Bo Siyao baru berangkat setelah makan siang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com