Ternyata Bo Siqing memintanya keluar pukul tujuh untuk mengoleskan salep padanya.
Tapi dia tidak mengatakannya secara langsung.
Pria ini, benar-benar...
Yun Hua sangat ingin menahan senyumnya, tetapi kegembiraan yang timbul dari hati sudah terlihat di matanya. Semua orang berkata bahwa mata adalah jendela jiwa. Maka saat ini di mata Yun Hua mungkin ada sekuntum bunga yang sedang mekar dengan indah!
Saat pelatihan minggu kedua hampir selesai, nilai Yun Hua tiba-tiba naik.
Tangan yang semula terus menjadi rintangan bagi nilainya itu sepertinya sudah tidak berpengaruh sama sekali.
Fan Mengying mengangguk-anggukkan kepala dan berkata kepada Yun Hua, "Terus pertahankan."
Yun Hua pun akhirnya bisa bernapas lega.
Mungkin karena salepnya benar-benar bagus, atau juga karena pijatan Bo Siqing yang terlalu hebat. Lukanya mungkin tidak terlalu sakit lagi, hanya terasa sedikit suhu panas, suhu panas yang datang dari sentuhan jarinya...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com