Bagi Yun Hua, semua itu adalah pengalaman yang paling nyata. Dia bahkan bisa mengingat setiap adegan dengan sangat jelas!
Penderitaan, keputusasaan, kehancuran dan penyiksaan yang membuatnya lebih menderita daripada mati itu…
Yun Hua tidak pernah lupa, juga tidak dapat melupakannya!
Tadi saat mendengar apa yang dilakukan Han Lulu dan teman-temannya kepada Xiao Ruyue, mendengar jeritan Xiao Ruyue, Yun Hua merasa… senang!
Dia jelas tahu betapa menyakitkannya penindasan itu, namun saat mengetahui bahwa Xiao Ruyue sedang ditindas, pikiran paling pertama yang muncul di lubuk hatinya adalah senang!
Yun Hua masih belum bisa menganggap kehidupan yang lalu itu sebagai mimpi.
Dia terus mengingatkan dirinya sendiri agar tidak dibutakan oleh dendam dan kebencian, jangan menjadi budak kebencian, namun dia tidak sanggup melepaskan semua kebencian itu…
Terlalu menyakitkan, terlalu menyakitkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com