Wen Qiao berpikir bahwa Nona Qiu sengaja ingin memprovokasi dia dan kakek Fu Nanli untuk berdebat, agar Kakek Fu menjadi emosional, dan penyakit Kakek Fu akan kambuh.
Dengan begitu, Fu Nanli akan tersudutkan.
Nona Qiu, kamu licik sekali.
"Iya. Aku akan mengingat nasehatmu."
Qiu Ya tersenyum dengan tatapan dingin.
Dia bisa menilai saingannya ini hebat atau tidak.
Menurutnya, Wen Qiao bukanlah seorang mahasiswa polos dan sebodoh yang sebelumnya dia bayangkan. Wen Qiao berani secara jujur menyampaikan isi pikirannya di depan Kakek Fu.
Apa yang dilakukan Wen Qiao justru membuat dia tersingkir.
Karena Kakek Fu tidak suka ada orang yang mengungkapkan pendapatnya secara jujur.
Kakek Fu lebih suka orang yang penurut dibandingkan orang yang terang-terangan melawannya.
Fu Nanli keluar dari kamar rawat inap kakeknya. Wen Qiao pergi menghampiri Fu Nanli. Fu Nanli langsung melingkarkan lengannya di pinggang Wen Qiao.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com