Wen Chi berkata, "Aku sih tidak masalah. Hanya saja kompetisi akan berlangsung dalam beberapa hari. Apakah Kakak tidak merindukan Kakak Ipar?"
Wen Qiao menyipitkan mata padanya, "Kamu ingin Kakak pukul dari ketinggian 30.000 kaki ini?"
Wen Chi cemberut, "Sejujurnya Kakak tidak perlu memaksakan diri."
Saat pesawat akan lepas landas, Wen Mo merasa panik. Wen Qiao langsung menenangkannya, "Jangan panik, Kakak ada di sampingmu."
Wen Chi memegang tenggorokannya dan berkata, "Kakak, aku juga takut, kamu juga tenangkan diriku."
Wen Qiao mencubit wajah adiknya, "Aku akan memperlihatkan kepada para pramugari bagaimana aku memukul dirimu."
Kemudian dia berbalik untuk memegang tangan Wen Mo, dan berkata dengan lembut, "Kamu boleh tinggal di Haicheng, tidak perlu ikut."
Wen Mo memegang tangan kakaknya, "Aku ingin bersama Kakak."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com