webnovel

Melihat Anak Sebagai Noda

Éditeur: Wave Literature

Sedangkan ayah mereka, Wen Jianmin, setelah mengetahui kedua anaknya memiliki kelainan sejak lahir, dia langsung membuang istrinya. Dia menyuruh Su Yun untuk keluar dari rumah keluarga Wen dengan membawa ketiga anak mereka.

Dia melakukan itu tanpa rasa ragu, seolah dia sama sekali tidak memiliki perasaan.

Wen Qiao tahu antara jenius dan orang gila hanya dipisahkan oleh sebuah garis yang tipis, kedua adiknya sebenarnya adalah anak yang jenius, jadi dia memutuskan di kehidupannya sekarang untuk berusaha dengan keras agar bisa membesarkan kedua adiknya itu dengan sangat baik untuk menjadi seorang bos besar, agar bisa membuat ayah mereka yang membuang mereka merasa sangat menyesal!

Wen Qiao sarapan sambil mengirim pesan kepada Lu Youyou untuk membawa kartu nama pengacara keluarga mereka.

Dalam waktu 30 menit, Lu Youyou sudah tiba lalu ia melemparkan tas berukuran besar dan kecil ke atas sofa, "Qiaoqiao, semua ini pakaian yang jarang aku gunakan, ini untukmu."

Wen Qiao tahu, semua 'barang sisa' yang diberikan oleh Lu Youyou kepadanya entah itu pakaian atau sepatu sebenarnya semuanya baru, tapi Lu Youyou takut Wen Qiao akan merasa terbebani jadi dia selalu berbohong dengan mengatakan semua itu adalah pakaian yang sudah lama tidak dia pakai.

Lu Youyou pernah mengatakan walaupun ayah kandung Wen Qiao tidak akan peduli dengan mereka, dia yang akan menjadi ayah untuk mereka dan menghidupi keluarga Wen Qiao.

"Youyou, terima kasih ya." Wen Qiao memeluk Lu Youyou.

"Sebagai keluarga tidak perlu mengatakan hal ini, papa rela melakukan ini semua untukmu."

Lu Youyou membuka handphonenya kemudian raut wajahnya tiba-tiba berubah dan berkata, "Xu Lu memposting sesuatu."

Xu Lu adalah anak yang dibawa oleh Zhong Hui ke dalam keluarga Wen. Dia adalah kakak Wen Qiao yang tidak memiliki hubungan darah dan saat ini tinggal di vila besar keluarga Wen bersama dengan ibunya.

Xu Lu: Terima kasih Paman Wen yang sudah membelikanku grand piano [Hati].

Kemudian terdapat sebuah foto grand piano yang terlihat sangat mahal.

Tidak lama kemudian Xu Lu menulis lagi: Tidak mahal, hanya 200.000 yuan..

Lu Youyou lalu berujar, "Hm, aku benar-benar merasa ingin muntah, dia mempostingnya hanya di kalangan teman dekatnya, memangnya benar-benar ada banyak orang yang bertanya harganya? Dasar Xu Lu perempuan tidak tahu diri, dia mencari kesempatan untuk pamer. Papamu adalah papa yang paling brengsek yang pernah aku temui, dia merawat anak orang lain dengan sangat royal. Setelah papa dan mamamu bercerai, papamu yang brengsek itu sama sekali tidak pernah mengeluarkan uang atau barang sepeserpun untuk kalian bertiga, benar-benar brengsek!"

Wen Qiao mengangkat alisnya lalu bertanya, "Mana kartu nama pengacaranya?"

Lu Youyou dengan cepat mengeluarkan kartu nama dari dalam tasnya sambil bertanya, "Untuk apa kamu membutuhkan kartu nama pengacara?"

Wen Qiao tersenyum kecil dan berkata, "Untuk menagih hutang."

Walaupun dia bisa mendapatkan uang dengan berbagai cara, tapi Wen Jianmin berhutang kepada keluarga mereka dan Wen Qiao ingin menagihnya.

Di akhir bulan Juni, semua cuaca panas dan lembab dibawa pergi oleh angin topan sehingga membuat cuaca menjadi sejuk dan nyaman. Wen Qiao naik bus kemudian pergi ke vila keluarga Wen yang pernah dia tinggali selama 9 tahun.

Bibi Rong, pelayan di sana selalu memperlakukannya dengan baik. Saat melihatnya datang Bibi Rong langsung membukakan pintu gerbang dan dengan ramah berkata, "Nona besar, Anda datang."

Wen Qiao tersenyum, "Dia ada di rumah?"

"Ada, papa Anda ada di dalam, nyonya, tuan muda dan Nona Lu semuanya ada di rumah."

Dia berjalan melewati taman bunga, kolam renang hingga akhirnya tiba di depan pintu vila keluarga Wen. Dia membuka pintu dan Wen Qiao berdiri di tempatnya, dia melihat adik tirinya, Wen Xuan yang berumur 11 tahun sedang bermain piano. Berbeda dengan Xu Lu, Wen Xuan masih memiliki hubungan darah dengan Wen Qiao karena mereka memiliki ayah yang sama.

Saat Bibi Rong ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba saja Wen Qiao menariknya, "Tidak apa-apa, biarkan dia selesai bermain piano."

Wen Jianmin dan Zhong Hui duduk di sofa. Wen Xuan sedang bermain piano dan Xu Lu sedang berdiri di sampingnya untuk memberikan arahan, benar-benar terlihat seperti keluarga yang harmonis, sedangkan kedatangannya seperti sebuah perusak keharmonisan yang ada.

Wen Xuan sama sekali tidak memiliki bakat untuk bermain piano tapi dia menggelengkan kepalanya seolah menikmati alunan musiknya sambil terus duduk dengan tegak, setelah menekan tuts terakhir dia mengangkat dagunya dan di wajahnya seperti tertulis 'Puji aku'.

Wen Jianmin orang pertama yang bertepuk tangan. Dengan sorot mata bangga dia berkata, "Memang Xuanxuan hebat, Wen Chu dan Wen Mo benar-benar adalah noda terbesar dalam hidupku."

Wen Qiao menundukkan kepalanya dan dia tersenyum sinis.

Chapitre suivant