"Kemari, Ace."
"Mike--!"
BRUGHHH!!
"Umnnnh. Mike—uph."
Mike tak sadar dia menjambak kasar, walau kedua matanya berair. "Aku benar-benar ingin merasakan kau ada, ada, ADA. Jangan sampai aku mencicipi hal semengerikan Mew, Ace," batin Mike. "Kau harus tetap hidup, meskipun aku yang terbaring seperti itu tanpa bisa apa-apa."
Ace pun balas meremas punggung kemeja Mike dengan kedua tangannya. Dia tampak kewalahan diserang semembabi-buta itu, bahkan kakinya sampai mundur beberapa langkah karena tenaga Mike terlalu besar. Untung Ace tidak menabrak stroller besar ketiga bayinya. Jika tidak, dia pasti ambruk sebelum terjembab ke sofa—dalam kondisi mulut dikuasai bulat-bulat oleh sang suami.
BRUGHHH! PRAKH!
Asbak, vas, dan hiasan meja pun jatuh ke lantai. Kaki Mike bahkan sempat terseret melintasi pecahan kacanya, tapi dia tanggap naik dan mendorong Ace berebah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com