"Kami ini—"
Ucapan Ace terpotong. "Kumohon, kumohon ... bisa tidak kalian tutup dulu pintunya?" pinta Chai di seberang sana. "Serius aku telanjang di sini. Nanti bisa dilihat orang di luar." Kentara sekali dia nyaris menangis.
Gan hanya menghalangi celah dengan tubuhnya. Dia memblokade pandangan Niran serta Ace. Kemusuhan. Aura hitam di tubuhnya makin gelap karena curiga banyak hal. "Aku tanya siapa yang pacarnya Chai? Kau, atau kau—" Mata lelaki itu jatuh ke perutnya Ace. "Tidak mungkin, kau hamil. Jadi pasti yang sebelahnya."
Niran merinding beberapa detik, situasi ini sudah di ambang kewarasannya. "TIDAK YA! DASAR GILA! AKU SUDAH PUNYA SUAMI!" semprotnya. "Bapak lah yang siapanya Chai! Dia teman kami, tahu. Jangan dilecehkan sembarangan begitu. Terutama kalau Bapak cuma menganggapnya mainan!"
"Apa? Aku?" tunjuk Gan ke mukanya sendiri. "Yang ada dia kabur dariku terus. Kenapa masalahnya jadi kemana-mana. Dasar kalian mengganggu saja—"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com