webnovel

BOOK 2 CHAPTER 6

Atasan topless, hanya dengan hiasan di bagian bahu pun dihiasi rumbai ala para Pembarong di Ponorogo. Namun, diantara semuanya. Tidak membawa uang adalah hal yang paling menjengkelkan, padahal aku punya banyak dalam truck kami.

"Tolol."

Aku tega memakinya kali ini.

"...."

"Sekarang tunjukkan jalannya. Jangan lama-lama. Penampakanku sudah macam gelandangan."

Natta pun tersenyum kecil. Tak kusangka dia happy karena aku menurutinya. "Tunggu!" katanya, seperti bocah dapat permen. Natta merangkul lengan kiriku yang licin. Lupakan mode normal karena dia jadi "manjalita" lagi. "Xixixixixi, ihh ... senengnya. Umm, bau keringatmu enak ya! "Pangeran" mau ganti baju apa? Kubelikan ya di butik! Let's gooooo!"

"Cih, minggir kau."

Natta tetap merangkul lagi, meski aku menyentak tubuhnya.

"Gemes deh. Aku tidak sabar melihatmu memakai Versace!"

Terserahlah!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant