webnovel

20

"Minum nak" Ujar ayah ku kemudian sambil membantu ku menelan dua buah obat yang lumayan besar dan terlihat sangat pahit.

Setelah ia memastikan aku telah menelan obat itu. Ia lalu memaksa mu menelan beberapa helai roti untuk pengganjal perut ku yang lumayan kosong setelah di kuras sebelum nya.

"Jadi anya kenapa om? " Tanya gadis kemudian dengan. Wajah yang masih khawatir.

"Apa kalian bentar lagi mau ujian? " Tanya nya alih alih menjawab pertanyaan gadis yang terdengar sangat khawatir.

Gadis lalu mengangguk mengiyakan ketika ayah bertanya seperti itu.

Sebenarnya kami tak ada jadwal ujian sama sekali sebentar lagi namun aku tak mengerti mengapa gadis menjawab pertanyaan ayah dengan anggukan.

Dan ayah tanpa curiga sama sekali tersenyum melihat anggukan gadis. Lalu mengelus rambut ku pelan.

"Kayanya anya tertekan sama mata pelajaran di sekolah ya. Sampe dia koleps seperti ini" Ujar ayah cambil terus memandang ku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant