Pada hari ini, setelah Rizal mengantarkan Deby pergi bekerja, dia duduk di ruang konferensi, melihat-lihat berita di ponselnya.
Tiba-tiba dia mendapat telepon dari Deni yang mengatakan bahwa toko "Anggur Arjuna" dikepung oleh ratusan orang.
"Oke, kamu segera pergi ke sana lebih dulu, dan aku akan segera ke sana." Rizal tahu bahwa jika itu sebuah masalah yang sepele, Deni akan bisa menanganinya sendiri, jadi dia tidak tergesa-gesa.
Di pintu toko "Anggur Arjuna", ada sekelompok besar orang, ada ratusan orang, dan di dalam toko, sekelompok besar orang sedang berlutut dan memohon maaf.
Di depan pintu, ada sebuah peti mati dan sesosok jenazah di dalamnya.
Orang-orang di sebelah mereka sangat bersemangat. Kaca jendela dan etalase toko telah hancur berkeping-keping, beberapa karyawan toko sudah terluka, dan beberapa lainnya bersembunyi di sudut sambil menggigil ketakutan.
Rizal menyingkirkan semua orang dan mendatangi para karyawannya. "Apa yang terjadi?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com