Pria itu menjadi sedikit tenang. "Benar, lakukan dengan seperti ini."
Pria itu melangkah kembali ke sisi sofa. "Apakah itu ada disini?"
Rizal mengangguk.
Pria itu membuka laci untuk melihat-lihat, dan dia langsung terpana. Laci itu penuh dengan uang, dan sepertinya ada ratusan jutra. Ambil, ambil, ambil semua kali ini, dia tidak perlu merampok lagi.
Dampak visual yang kuat membuatnya terkejut, untuk beberapa saat, dia melupakan keberadaan Rizal.
Saat pria itu melihat ke laci uang dengan sangat rakus, Rizal berubah menjadi bayangan, dan tiba-tiba pergi ke sisi lawan, mengambil senjatanya dengan satu tangan, dan menendangnya ke tanah dengan satu kaki.
Pria itu benar-benar tidak menyangka Rizal bisa bergerak dengan begitu cepat.
"Tolong, maafkan aku. Aku juga sudah putus asa dengan harus melakukan hal seperti itu." Pria itu memohon belas kasihan pada Rizal dengan wajah yang ingin menangis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com