"Bagaimana mobil sebagus ini bisa terbuang dengan percuma?" Reffi membuka pintu pengemudi dan langsung duduk.
Sampah memang ada di mulut beberapa orang di keluarganya dan itu sudah menjadi standar. Rizal tersenyum tipis, tidak berkata apa-apa, membuka pintu samping, masuk ke kursi penumpang, dan Reffi akan bisa mengemudi sesuai keinginannya. Dia tidak repot-repot membukanya?
Reffi duduk di kursi pengemudi, memutar kunci, dan mesinnya berdengung. Reffi menginjak pedal gas dan membuat ledakan. Mesinnya meraung seperti binatang buas, tapi mobil tidak bergerak selama setengah menit.
"Kamu belum memasukkan giginya." Rizal mengingatkan.
Reffi meremas lehernya dan berkata, "Aku tahu, aku hanya mencoba menaikkan RPM nya untuk membuatnya bekerja."
Oke, silakan. Rizal tidak ingin mengatakan apapun.
Reffi memasang persneling depan dan tidak berani menekan gas dengan keras kali ini, jika tidak mobil akan terbang keluar. Tapi setelah beberapa ketukan, mobil masih tidak bergerak.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com