webnovel

Breakfast Time

"Apapun itu, aku akan memakannya, Kakek!"

"Yang benar saja! Hahaha ...."

Ackerley tertawa mendengarkan jawaban dari cucu menantunya, sedangkan Vyschella tersipu. Ia menundukkan kepalanya seraya sesekali melirik Kleiner yang tidak berbicara satu kata pun.

"Apakah tidak ada yang ingin kau makan?"

Ackerley ingin memastikan gizi yang masuk ke tubuh cucu menantunya harus cukup, agar ia lekas diberi keturunan yang sehat dan cerdas.

"Tidak, Kakek."

Tak tak tak!

Seorang wanita berusia kira-kira tiga puluh lima tahun datang tergopoh-gopoh menghampiri Ackerley. Kedua matanya tidak luput menatap sosok Vyschella yang sedang berbincang hangat dengan Ackerley.

Ah? Pemandangan apa ini? Baru sekali ini saya melihat Tuan besar tersenyum seperti tadi! seru Margareth dalam hati.

"Tuan, sarapan sudah siap."

Wanita itu tersenyum ketika berbicara dengan Ackerley, tetapi senyumannya memudar ketika ia menoleh pada wanita di samping pria tua itu.

"Bawakan semua hidangannya ke sini!"

"Oh, apakah Anda ingin sarapan di luar, Tuan?"

Margareth menatap Kleiner sekilas. Ia tahu bahwa saat ini tuan muda satu-satunya keluarga Stonevrustarios sedang memiliki suasana hati yang tidak bagus.

"Pemandangan di sini bagus, bukan? Suara gemericik air terjun buatan dengan kolam ikan hias yang dibuat sedemikian rupa, mampu membuat hati dan pikiran menjadi tenang."

Selesai mengatakan hal itu, Ackerley menatap Kleiner dan Vyschella secara bergantian. Lalu, melanjutkan kembali ucapannya.

"Dan tentu saja, dengan hati dan pikiran yang tenang, sepasang pengantin baru ini akan dengan mudahnya memberikan saya selusin Cicit yang tampan juga cantik, dan tentu saja Cicit-cicit saya memiliki kecerdasan yang luar biasa!"

Deg deg deg!

Vyschella tersentak. Jantungnya pun berdegup tak beraturan seiring dengan pemikirannya tentang Ackerley.

Apakah ini tujuan Kakek mengundang ku bersama dengan Kleiner ke mansion-nya, adalah untuk membicarakan perihal keturunan? Oh, Tuhan! Vyschella mengutarakan perasaannya di dalam hati. Pada akhirnya ia tahu maksud dari penolakan yang Kleiner lakukan tadi ketika mereka berada di mansion.

Kleiner menyadari perubahan wajah pada Vyschella ketika Ackerley selesai dengan kalimatnya. Senyum pun mengembang di sudut-sudut bibir pria itu.

"Tentu saja, Kakek. Kami akan memberikan selusin Cicit untukmu! Bukankah begitu, CiーCyra?"

Kleiner melemparkan pertanyaan menohok kepada istrinya seraya memasukkan benda mungil dan canggih buatan Amerika Serikat yang ia mainkan sejak tadi ke dalam saku jasnya.

"Iーiya, tentu saja."

Vyschella kembali tersentak ketika Kleiner dengan sengaja melemparkan pertanyaan padanya. Ia melirik sang suami yang sedang menatapnya lekat-lekat.

"Tunggu apa lagi, Margareth? Cepat bawakan semua hidangan ke sini!"

Ackerley memerintahkan Margareth untuk membawakan semua hidangan yang telah siap untuk disantap ke halaman belakang mansion-nya. Ia ingin menikmati santapan pagi ini dengan suasana alam terbuka.

Kleiner menatap tidak percaya. Kedua orang yang bersamanya sejak tadi telah mengabaikan kehadirannya. Benar-benar pesona yang luar biasa, Cia! seru Kleiner dalam hati seraya tersenyum sinis.

"Ehm ...."

Kleiner berdehem mencari perhatian sang kakek. Sejujurnya, ia senang jika sang istri bisa diterima bahkan diakui keberadaannya oleh Ackerley Bay Stonevrustarios, tetapi sekaligus iri karena wanita itu berhasil membuat tuan besar keluarga Stonevrustarios tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha ...."

"Hahaha ...."

Oh, mereka bahkan tertawa bersama. Hal langka yang tidak pernah terjadi di dalam keluarga ini! Bagaimana Cia melakukannya? Berbagai pertanyaan menghampiri benak Kleiner, dan tentu saja, pria itu tahu jawabannya.

"Selain cantik, rupanya kau begitu pintar, Cucu menantu ku!"

Ackerley memuji Vyschella yang mampu membuatnya tertawa pagi-pagi seperti ini. Ia merasakan urat-urat di wajahnya telah reinkarnasi hingga membuat dirinya terlihat awet muda.

"Maaf, Kakek, saya harus pergi ke kantor sekarang karena akan ada rapat pagi yang harus saya hadiri."

Baik Vyschella maupun Ackerley, mereka berdua berhenti tertawa dan menoleh ke arah Kleiner.

"Oh, kau baru saja setuju dengan pendapatku, tetapi mengapa kini kau mengingkarinya?"

Kleiner terkejut mendapati wajah sang kakek merah padam.

"Ada apa, Kakek?"

Ackerley merubah posisi duduknya yang semula menghadap Vyschella, kini ia menatap cucu satu-satunya dengan tajam.

"Bukankah kau setuju untuk memberikan aku selusin Cicit?"

"Lalu, di mana letak kesalahan saya?"

"Jika begitu, maka tinggallah dan batalkan pertemuanmu pagi ini!"

Glek!

Tingkah orang tua ini semakin menjadi-jadi! Sekarang aku bisa apa untuk membantah perintahnya? tanya Kleiner dalam hati dengan kesal.

"Bagaimana? Apakah kau akan mengabulkan keinginan orang tua yang rapuh ini?"

Ackerley bertanya lagi pada Kleiner. Ia akan memastikan, bahwa cucunya akan menuruti segala permintaannya.

Ah, sialan! Orang tua ini menjebak ku! maki Kleiner dalam hati.

"Baーbaiklah. Saya akan membatalkan pertemuan pagi ini."

Kleiner segera menghubungi Oscar untuk meminta asistennya tersebut membatalkan pertemuan pagi dengan para petinggi perusahaan.

Kleiner : Oscar, batalkan pertemuan pagi ini! Lalu, atur ulang jadwal saya!

Tanpa menunggu balasan dari asistennya, pria arogan itu memasukkan kembali ponselnya.

"Apakah kau akan sarapan bersama kami, Kley?"

Vyschella bertanya kepada Kleiner untuk memastikan sang suami agar tetap tinggal dan makan bersama dengannya dan tuan besar Stonevrustarios.

"Hmm ...."

Vyschella tersenyum ketika mendengar Kleiner bergumam.

Margareth dan tiga orang pelayan wanita lainnya membawakan hidangan dan menyusunnya sebagus mungkin di atas meja rotan.

"Tuan besar, silakan dinikmati hidangan pagi ini!"

Margareth berdiri tepat di belakang Ackerley, sedangkan ketiga pelayan wanita tadi berdiri di belakang Kleiner dan Vyschella.

Ackerley menatap beberapa menu makanan yang menggugah selera makannya yang tersaji di atas meja rotan.

"Bagaimana, Cyra? Apakah ada yang ingin kau makan?"

Vyschella menatap semua hidangan di atas meja dengan mata berbinar. Tuhan, sudah lama sekali aku tidak menyantap semua makanan ini! seru hatinya senang.

"Dua lembar roti gandum, satu telur mata sapi, baked beans atau kacang putih yang dipanggang dengan saus, dua sosis sapi panggang dan segelas yoghurt. Tidak, semua ini sudah cukup, Kakek!"

"Makanlah!"

Ackerley menepuk pelan bahu sepasang suami istri itu seraya tersenyum tipis.

"Kau pun membutuhkan asupan gizi seimbang agar memiliki kualitas benih yang bagus, Kley!"

"Kakek, jangan memulainya!"

Kleiner menatap cemas sang kakek. Ia sangat tidak nyaman jika Ackerley mulai menyinggung masalah keturunan padanya.

**

"Terima kasih untuk jamuannya, Kakek!"

Vyschella mengucapkan terima kasih dengan tulus. Ia tidak ingin Ackerley kecewa pada sikapnya.

"Kau adalah seorang wanita yang berhati baik, Cyra. Jadi, jangan sungkan! Hahaha ...."

Kleiner melirik jam di pergelangan tangan kanannya. Wajahnya terlihat cemas.

"Apa yang akan kalian berdua lakukan setelah ini?"

Ackerley mencoba menjadi penengah di antara Kleiner dan Vyschella. Ia pun memberikan saran yang menurutnya sangat bagus.

"Pergilah bersenang-senang!"

Kleiner mendengus kesal. Ia tidak ingin berlama-lama lagi berada di mansion sang kakek.

"Kakek, saya harus pergi ke kantor."

"Tidak. Luangkan waktumu dan pergilah bersenang-senang bersama istrimu, Kley!"

"Ah, tapi, Kek ...."

"Cepatlah, Cyra! Kau harus bersiap!"

"Tidak perlu, Kakek."

Vyschella berusaha membantu Kleiner untuk menolak permintaan sang kakek.

"Kley harus bekerja, Kakek. Jika dia tidak pergi ke kantor, bagaimana bisa dia memimpin perusahaan?"

"Hahaha, mengapa kalian begitu kompak? Apakah kalian berusaha mengabaikan orang tua ini?"

Sial! Jebakan apa lagi yang disiapkan oleh Kakek kali ini? tanya Kleiner dalam hati.

Holaaaa, Sahabat Zoya!

What's up, Genks?

Dukung terus cerita ini yuk dengan cara melemparkan power stone, menulis review, and kirim gift.

Thank you untuk kalian yang sudah memberikanku support luar biasa.

Follow ig : Zoyaalicia_dmitrovka

Spasiba!

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
Chapitre suivant