"Hari ini kita wajib jalan-jalan. Wajib banget." Tania memandang Belva yang sedang menyesap teh.
Belva mengerutkan keningnya, lalu meletakkan cangkir teh di atas meja.
"Sudah bolos sekolah, pura-pura sakit, dan tanpa dosa kamu ingin jalan-jalan? Di mana otak kamu?"
Si murid disiplin itu pasti akan berpikir seribu kali untuk menampakan dirinya di depan umum saat jam sekolah.
"Masih di sini, duduk manis di kepalaku," ucap Tania ceria sambil menunjuk kepalanya. Dia sudah tidak sakit hati lagi dikatai Belva begitu setelah pengakuan Belva di kamar tadi.
"Terus? Kenapa nggak di pakai mikir?"
"Justru itu, Karena kita bolos, Kak. Dimaksimalkan dong. Masa iya sudah bolos di rumah aja. Nggak seru banget. Ayo!"
Tania memegang tangan Belva sambil mengerjapkan matanya
"Nggak mau. Bolos aja sudah termasuk dosa besar dalam kamus hidupku. Apalagi ini dipakai jalan-jalan. Big No!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com