Gita dan Heri pergi satu demi satu. Anya segera naik, "Tuan Heri dan Gita pergi, aku akan bermain denganmu."
"Gita, kami tidak berani bermain denganmu, jika kami kalah, siapa yang akan menghitung?"
Anya menepuk dirinya, "Apa kalian merendahkan aku, tentu saja itu dihitung sebagai aku jika aku kalah. "
"Siapa di seluruh Bogor yang tidak tahu bahwa adik perempuan kak Gary akan menjadi tulang. Kalau kamu kalah, kak Gary pasti akan membayarnya."
Pada saat ini, suara rendah lembut terdengar di atas kepalanya. "Berbicara tentangku?"
Anya mendongak, dan wajah tampan Gary membesar di depan matanya. Dia tidak tahu kapan dia sudah datang padanya, dan sekarang dia menatapnya dengan merendahkan di saku celananya dengan satu tangan. Kedua orang itu tersenyum, "Kak Gary, kamu di sini?"
"Benar saja, di mana ada si cantik Anya, kamu bisa melihat Kak Gary."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com