Harun : Pertarungan Pertama
Untuk pertama kalinya aku maju ke medan pertempuran dan langsung melawan top etranger Indonesia. Semuanya bermula dari bimbingan khusus yang akan diajarkan oleh pimpinan.
"Hahaha… siapa sangka pasangan suami istri dari cabang purwakarta menghasilkan anak yang begitu luar biasa…"
"Terima kasih atas pujiannya tapi…"
*dar dar dar dar….*
Aku memfokuskan serangan beberapa akar besar ke pimpinan yang melatihku. Tapi seranganku selalu terbaca olehnya dan tidak pernah berhasil menggoresnya sedikitpun.
"Walah-walah… seranganmu terlalu simpel harun… daya seranganmu memang luar biasa… tapi mudah dibaca… seakan berkata… Lihat… Aku Bisa Menggunakan Akar Pohon..."
"Haaa… haa…. Maaf atas ketidakmampuanku..."
"Kau perlu banyak pengalaman… di ruangan khusus ini paling tidak kita tidak perlu mengkhawatirkan soal waktu... setelah latihan stamina selama seminggu… kita akan berkeliling markas cabang… aku yakin kau dapat berkembang dengan cepat…"
Aku akhirnya melanjutkan latihanku setiap hari melawannya tanpa bisa menang sekalipun. Namun setelah seminggu, aku merasakan ada yang berbeda dari diriku. Entah kenapa rasanya jauh lebih mudah mengontrol akar pohon dunia dari pada saat pertama kali menggunakannya. Seranganku juga terasa jauh lebih cepat dan lebih akurat dari sebelumnya hingga membuat pimpinan tersenyum.
"Ok latihan stamina selesai sampai disini… sisanya kamu bisa melatihnya sendiri… ini juga latihan untukku karena jarang ikut dalam pertempuran…"
"Terima kasih atas bimbingannya…"
"Selanjutnya kita akan mulai latihan dengan keliling markas cabang…"
Mulai hari itu latihanku yang sesungguhnya dimulai, setiap cabang yang kami datangi memaksaku untuk berlatih. Satu minggu yang aku habiskan di dalam ruangan latihan khusus hanya memakan waktu 1 hari di dunia luar. Aku tidak tahu orang hebat macam apa yang menciptakan ruangan latihan khusus tersebut. Tapi aku tahu kalau penciptanya sangat luar biasa karena bisa membuat perbedaan waktu pada suatu ruang.
"Mulai…!"
Setiap hari aku terus melawan orang yang dipilih oleh pimpinan agar pengalamanku cepat bertambah. Lawan latihanku juga bukan orang biasa, melainkan kepala cabang yang bertugas mengatur markas cabang. Selama beberapa hari aku mengalami banyak pertarungan melawan beberapa kepala cabang.
"Bagaimana…? Sudah mulai terbiasa melawan musuh yang berbeda-beda…?"
"Iya pimpinan… aku akhir-akhir ini mulai bisa memikirkan situasi dimana kemampuan lawanku tidak bisa ditebak… jadi aku harus bisa memanfaatkan setiap celah…"
"Hahaha…. Kerja bagus… zori pasti bangga memilikimu sebagai putrinya…"
Aku pernah dengar kalau pimpinan sangat dekat dengan ayahku, tapi siapa sangka kenyataanya dia jauh lebih dekat dari dugaanku. Ayahku adalah salah satu dari 4 orang kepercayaan pimpinan yang selalu membantunya dari bawah.
"Sekarang kita akan menuju tempat yang dipimpin oleh murid pertamaku… Sarah Afina Dewi… dia gadis yang sangat kuat karena sihirnya luar biasa…."
"Benarkah…? jadi dia seniorku…"
"Benar… hormatlah padanya… aku yakin dia akan menyambutmu dengan baik bila kau menunjukkan rasa hormatmu padanya… aku juga tidak sabar untuk bertemu lagi dengannya..."
Aku makin tidak sabar bertemu dengan kakak senior yang sama-sama mendapat pelatihan dari pimpinan. Namun hal yang tak terduga terjadi ketika kami sampai di pulau randayan tempat kak sarah berada. Penjara utama pasukan revolusioner sedang diserang oleh pasukan utama dari organisasi palapa. Kami mengetahui detail informasinya dari seorang prajurit penjaga pantai yang terluka parah.
"Walah… ini benar-benar diluar perkiraan… aku tidak menyangka ada yang berani memasuki pulau angker ini…"
"Maaf tuan… saya tidak bisa berguna…"
"Tidak… kau sangat berguna karena menyampaikan pesan ini padaku…"
"Te-terima kasih… semua... untuk revolusi…"
Pria yang memberikan info pada pimpinan pun meninggal dunia ketika selesai melaksanakan tugas terakhirnya.
"Harun kita akan masuk lewat jalan tercepat…"
"Baik ketua…!"
"Sekarang prioritas utama kita adalah menyelamatkan sarah… sebab kekuatannya sangat dibutuhkan untuk mencapai revolusi…"
Aku dan pimpinan pun masuk melalui lorong rahasia yang terhubung langsung ke area dalam kastil. Namun di halaman depan sudah terdengar suara pertempuran yang begitu bising hingga membuat diriku sedikit khawatir. Tanpa sadar aku langsung berlari secepat mungkin ke area halaman depan kastil penjara. Saat aku sampai wanita dengan gaun hitam sudah terluka dan lawannya hendak melakukan serangan terakhir.
"Oh akar pohon dunia… tolong lindungi wanita malang itu…"
Akar pohon dunia menghalangi serangan pria yang menjadi lawan kak sarah dan memberikan kami waktu. Aku pun maju dalam pertempuran untuk melindungi kak sarah tanpa memperhitungkan kekuatan lawanku. Setelah melempar kak sarah ke arah pimpinan, aku pun memasang topengku. .
"Siapa kau…!!
"Aku bukan siapa-siapa…. Hanya seorang wanita yang kebetulan lewat…"
"Jadi… kau juga bagian dari mereka… kalau begitu aku tidak akan segan…!"
Aku menyatukan kedua tanganku dan meminta bantuan dari pohon dunia untuk melawan musuhku.
*Drusshhh…*
Tiba-tiba sebuah pohon raksasa tumbuh dengan sangat cepat dengan sebuah pucuk bunga berwarna emas di tengah batangnya. Aku melihat lawanku menjadi gelisah ketika melihat bunga yang muncul secara tiba-tiba.
"Tidak akan aku biarkan…!!"
[Tebasan Ganda : Cahaya Hitam]
*tang tang tang tang…*
Ketika lawanku mencoba menyerangku dengan tebasan sihir jarak jauh berwarna hitam dan putih, perisai pohon dunia aktif. Serangannya pun lenyap sebelum dapat menyentuh diriku yang menunggu bunga emas mekar. Perlahan bunga emas pun terbuka, lalu sebuah tetesan sari bunga tersebut jatuh di atas kepalaku.
*shing…!*
Sebuah mahkota perak dengan permata hijau muncul di atas kepalaku dan memberikanku energi jiwa yang sangat besar.
"Sekarang kita lihat siapa yang lebih kuat…"
Aku sangat bersemangat dan percaya diri ketika mendapatkan kekuatan yang sangat melimpah dari pohon dunia.
Rasa Pahit
Kekuatan harun yang begitu melimpah ketika mendapatkan intisari bunga dari pohon dunia membuat antonio terdiam.
'Baru kali ini ada orang yang memiliki kekuatan sebesar ini… jiwa pengelana seperti apa yang dia miliki…!?'
'Itu jiwa pengelana kelas raja tuanku… kalau saya dan raja iblis menyatukan kekuatan… kita masih bisa menang melawannya…'
'Whahahaha…. Sudah lama sekali aku tidak melihat salah satu dari 13 raja agung… yang ini sudah jelas kekuatan milik si raja peri eberon… peringkatnya memang jauh di atasku yang hanya menjadi raja agung ke 12… tapi saat aku dan si valkyrie menyatukan kekuatan... kita akan jauh lebih unggul bocah...'
'Begitukah… syukurlah… kalau begitu… ayo maju…'
Antonio yang mendapatkan kembali rasa kepercayaan dirinya mulai mengaktifkan kekuatan dua jiwa pengelana miliknya.
[Panah Angin]
Betapa terkejutnya antonio ketika melihat harun mengeluarkan puluhan pemanah yang terbuat dari angin berwarna hijau.
"Tembak…!"
Melihat puluhan panah yang memiliki daya hancur setara dengan tembakan sebuah tank membuat antonio terpaksa menghindar. Gerakannya yang cepat ditambah perisai cahaya yang menutupi titik butanya membuat antonio berhasil menerobos.
[Tebasan Hitam Putih]
"...!"
[Tombak Angin]
Lagi-lagi antonio harus dikejutkan oleh tombak yang terbuat dari angin dengan ukuran raksasa. Tombak sihir raksasa itu berada tepat di atas harun dan ujung tombaknya melesat ke arah kepala antonio.
"Haaaa…..!!"
*sring… brusshhh… BOOM"
Prajurit elit organisasi palapa tidak bisa berbuat banyak melihat betapa besarnya kekuatan jiwa yang dimiliki harun.
"Oi… itu barusan sakit tahu…!"
"...!? dia menahan serangan langsung [Tombak Angin] dengan menggunakan dua pedang kecil…!? Peringkat 1 top etranger Indonesia memang sangat hebat… kau cocok menyandang gelar itu..."
"Aku sebenarnya tidak ingin menggunakan ini karena daya serangnya terlalu kuat… tapi untuk musuh sekuat dirimu… membuat aku tidak punya banyak pilihan…"
[Armor Raja Iblis : Regulus] [Sayap Malaikat Cahaya]
Seluruh tubuh antonio terbalut oleh benda hitam yang secara perlahan membentuk sebuah armor. Kemudian di punggungnya juga muncul sebuah sayap dari ratusan partikel cahaya yang menjadi satu bentuk.
"Itu wujud pertama dari malaikat iblis milik ketua…! Semuanya mundur sejauh mungkin…!!"
Para prajurit elit organisasi palapa panik melihat wujud antonio dan bergegas mundur sambil membawa korban yang terluka. Melihat kekuatan jiwa milik antonio meningkat drastis membuat harun semakin waspada.
[Penjaga Angin]
Harun memanggil 5 prajurit yang terbuat dari sihir angin untuk menjaga pertahanan jarak dekat miliknya.
'Seperti biasa raja eberon sangat suka membuat boneka sihir dari elemen untuk bertarung menggantikan dirinya… bahkan sampai wadahnya juga menggunakan cara yang sama…'
Sang raja iblis di dalam antonio mengoceh soal harun yang memanggil 5 penjaga untuk menangani pertarungan jarak dekat. Namun harun tidak berhenti sampai disitu, ia memusatkan lagi energi jiwa miliknya untuk menggunakan sihir lain.
"Kemudian ditambah…"
[Argonaut]
Sebuah kelopak bunga raksasa lainnya muncul di depan harun dan mekar secara perlahan. Di dalam kelopak bunga tersebut ada sebuah senapan laras panjang berwarna perak dengan model yang cukup aneh.
'Itu…!! Oi boy… gunakan seluruh kekuatanmu untuk menghindar…!'
"Ah baik…!"
'Kau harus menyerangnya dari jarak dekat bagaimanapun caranya…!'
Antonio langsung merespon kepanikan dari sang raja iblis ketika melihat senjata yang digunakan harun. Partikel cahaya putih kebiruan masuk ke dalam senapan harun hingga membuat energinya terisi penuh.
"TEMBAK…!"
*sung… JDOOM…!*
Antonio berhasil menghindar, namun area sekitarnya hancur berantakan hanya karena gelombang angin dari serangan harun.
*BOOM….*
"...!"
Antonio kembali dikejutkan dengan suara ledakan yang luar biasa dahsyat di langit. Serangan harun meledak tepat ketika menyentuh lapisan pertama atmosfer bumi.
"Serangan yang gila…."
'Benar… serangan yang bisa menghancurkan satu ibukota hanya dengan 1 tembakan… itulah [Argonaut] senjata legendaris milik raja peri….'
Antonio kembali menatap wajah harun yang sedang fokus melihat ke arahnya juga. Senjata harun sedang mengisi energinya dengan partikel cahaya untuk melanjutkan serangan.
"Kesempatan…!!"
'Waktu yang dibutuhkan untuk tembakan kedua jauh lebih lama dibanding tembakan pertama… gunakan kesempatan ini boy…'
"Siap…!"
Melihat antonio yang menerjang langsung ke arah harun dengan kecepatan tinggi membuat 5 penjaga ikut bergerak.
"JANGAN MENGHALANGIKU…!"
*slash…!*
"Satu tumbang…."
Antonio mengalahkan satu penjaga angin dalam sekejap mata, namun penjaga berikutnya tidak membuang waktu dan ikut menyerang. Pedang yang terbuat dari angit terus diayunkan oleh para penjaga untuk menghabisi antonio. Tapi antonio berhasil menghindarinya dengan sangat mulus tanpa terluka sedikitpun. Perlahan antonio semakin mendekati harun sambil menghindar dan menahan serangan 4 penjaga lainnya.
"Mereka terlalu gigih… tapi..."
Setiap kali antonio ingin memusnahkan 1 penjaga, penjaga lainnya datang membantu dan menghentikan serangan tersebut.
[Jarum Kegelapan]
Serangan berupa jarum hitam yang sangat panjang dan jumlahnya ratusan menghancurkan 4 penjaga harun. Bahkan harun sampai menggunakan akar pohon dunia untuk menahan jarum yang mengarah padanya.
"Oi raja iblis…"
'Ada apa boy…?'
"Mari gunakan kekuatan penuh...!"
'Hah…!? Kau ingin menghancurkan pulau kecil ini…!? Kekuatan penuh itu terlalu mengerikan boy…'
"Aku tidak peduli…!"
Aura kegelapan yang sangat besar muncul dari antonio dan membuat seluruh pulau randayan bergetar hebat.
"Kau akan ma-..."
*Syung BDOOM…!*
Sesuatu dari langit jatuh tepat di hadapan antonio dan membuatnya berhenti menggunakan kekuatan penuh.
"Uhuk uhuk… aku kira ada apa di pulau kecil ini sampai menghasil energi jiwa yang begitu besar… ternyata ada pertarungan antar etranger ya…"
Sosok yang muncul dari kepulan debu bekas hantaman di tanah adalah Jenderal Aldiano. Lalu diatasnya ada sosok kapal induk di ketinggian 5000 kaki yang baru saja menonaktifkan mode kamuflasenya.
"Siapa…!?"
'Energi jiwanya sangat besar… bahkan lebih besar dari milikku…!?'
Harun benar-benar bingung melihat sosok aldiano yang memiliki energi jiwa sangat pekat. Tiba-tiba pimpinan kelompok revolusi muncul dan berdiri di depan harun sambil tersenyum.
"Kalian semua orang-orang bodoh, dengarkan…!"
Aldiano dan antonio terkejut ketika melihat sosok yang muncul di hadapan mereka. Seorang pria dengan kacamata hitam nyentrik dan rambut putih panjang sebahu muncul.
"Bagaimana bisa orang yang paling dicari muncul di tempat ini…!?"
Senyuman dari wajah aldiano langsung lenyap ketika melihat sosok pria bertubuh kurus di depannya.
"Dengar…! Hari ini kalian boleh mengambil kemenangan… aku… Steven Teralogi…. Ketua kelompok revolusioner akan menarik semua pasukan yang tersisa untuk mundur.... Tapi… kalian juga harus berhenti disini… atau kita akan melanjutkan pertarungan sampai salah satu dari kita ada yang mati… tentunya aku tidak peduli meski pulau kalimantan akan hancur akibat pertarungannya nanti…"
"Cih… pria tengik… mau bagaimana lagi… aku tidak pernah menyangka kau sendiri yang akan maju… oi bocah ketua organisasi palapa…! Tarik pasukanmu…!"
"Hah…!?"
"Cepat lakukan… atau kau ingin seluruh pasukan organisasimu mati…"
Tatapan tajam aldiano pun membuat antonio menarik mundur pasukannya dan menghentikan pertarungan. Pasukan revolusioner yang menjaga pulau randayan pun ikut mundur dan meninggalkan pulau seperti arahan dari pimpinan mereka. Pertarungan antara harun melawan antonio pun tertunda karena kemunculan aldiano dan steven.
Bersambung…