webnovel

Kekesalan Yang Timbul

Sudah tiga hari sejak Dika sadar kembali. Armornya sudah mundur, dan pakaian di tubuhnya telah diganti lagi. Dengan obat yang tergantung di lengannya, dia lapar di perutnya. Dia mencabut jarum, membalikkan, dan dengan lembut meletakkan selimut itu pada Jeny, ​​yang sedang tidur di samping tempat tidur.Tiba-tiba dia melihat harimau kecil di samping tempat tidur, menatapnya dengan mata tajam. Dika menepuk kepalanya dan memberi isyarat untuk mengikutinya ke atas gedung.

Saat ini, sudah larut malam, atap gedung diterpa angin dingin, dan sekitarnya sunyi. Kota bercahaya bagai nebula yang hancur di alam semesta yang gelap, di tanah gelap, membuktikan bahwa masih ada manusia di sini. Dika mengeluarkan daging cacing dan melemparkannya ke harimau kecil, tetapi tidak memakannya, malah mengusap kepala Dika dengan sedih, seperti anak kecil yang telah dianiaya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant