webnovel

Episode 5

Seluruh mata memandang takjub pada sosok tinggi yang sedang menyampaikan presentasinya itu. Park Chanyeol telah selesai melakukan apa tugasnya dalam presentasi pembangunan baru yang sedang ditanganinya beberapa bulan lalu dan hari ini adalah presentasi terakhir sebelum akhirnya pekerjaan lapangan akan dilakukan.

Park Siwon, sang ayah yang sedang duduk di kursi kebesarannya yang berada di ujung itu mengangguk bangga saat melihat Chanyeol bisa dengan sukses menyampaikan hasil kerjanya padanya juga pada para klien yang terlibat dalam proyek ini.

Satu persatu para peserta meeting akhirnya berbondong-bondong meninggalkan ruangan itu, tersisa Chanyeol dan juga Siwon serta sekretarisnya yang berjalan paling terakhir karena tadi memang sempat keduanya berbicara sebentar sesudah rapat itu.

"Bagaimana kuliahmu?" Tanya Siwon sambil berjalan di samping anaknya itu.

"Baik, appa. Aku mulai bisa mengatur waktuku antara di kampus dan disini." Jawab Chanyeol dengan senyuman diwajahnya.

Ah, apakah aku lupa memberitahu kalian? Park Chanyeol tidak hanya sibuk dengan waktunya berkuliah juga berhubungan dengan Byun Baekhyun, tetapi Chanyeol juga mengambil posisinya di HALbi Corp. walaupun tidak fulltime tetapi apapun pekerjaan yang diserahkan padanya oleh sang appa, sudah bisa dipastikan akan tersampaikan dengan sukses tanpa kesalahan sedikitpun. Ia hanya akan berada di kantor setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu saja karena jadwal perkuliahan kosong. Itu dimaksudkan agar ia sudah akan terbiasa dengan pekerjaan sebelum akhirnya nanti ia yang akan memegang penuh kendali perusahaan saat Siwon pensiun nanti.

"Jangan terlalu kelelahan, jaga kesehatanmu adeul." Siwon menepuk pundak Chanyeol saat mereka bertiga sudah berada di depan lift yang akan membawa mereka ke ruangan kerja masing-masing untuk membereskan barang dan pulang.

"Pulanglah di akhir pekan, eomma terus saja menanyakan kapan kau berkunjung." Kata Siwon sambil melangkahkan kakinya memasuki lift diikuti oleh sekretarisnya sedangkan Chanyeol bertahan berada di luar lift.

"Baik appa, sampaikan salamku untuk eomma. Hati-hati dijalan, appa." Chanyeol menundukkan kepalanya pada Siwon dan juga sekretarisnya itu sebelum pintu lift akhirnya tertutup dan membawa keduanya menaiki lantai paling atas di gedung pencakar langit itu.

"Dia sudah besar dan bertanggungjawab. Bagaimana dengan anak satunya?" Tanya Siwon sambil melirik sekretarisnya yang sejak tadi tidak banyak berbicara itu.

"Mereka baik-baik saja. Anda tidak perlu khawatir, sajang-nim." Balas sekretaris itu dengan sopan.

Sedangkan saat ini Chanyeol berada di pelataran parkiran sambil melirik arlojinya sekilas menandakan ia bergegas pergi sebelum seseorang itu menelponnya dan dipastikan mengamuk di apartemen.

'Cepat, Chanyeol. Atau monster itu akan meluluhlantakkan apartemenmu dalam sekejap.' gunamnya sambil membuka pintu mobil AMG G65, mulai menghidupkan mesinnya dan melesat menuju arah pulang ke apartemen.

🔥🍑🔥🍑

Baekhyun terbangun dan merenggangkan kedua tangannya sedangkan matanya sibuk menelusuri kamar Chanyeol yang besar tetapi sunyi itu. Ia melirik jam digital yang berada di atas nakas dekat tempat tidur dan menghela nafas.

Ia bangun dari tempat tidur dan memasukin kamar mandi berniat untuk mandi karena tubuhnya terasa lengket.

Tidak ada tanda-tanda chanyeol sudah pulang. Jadi ia berinisiatif menuju dapur dan berniat membuat makan malam untuk dirinya sendiri. "Biar aja si yoda itu kelaparan nanti. Menyebalkan" gumamnya sambil meletakan bahan makanan yang ia temui di kulkas dan menyiapkan penggorengan diatas kompor.

"STOPPP! JANGAN BERGERAK!"

Belum sempat ia menghidupkan kompor, terdengar teriakan dari arah ruang tamu yang berada didepan dapur. Baekhyun memutar kedua matanya dengan jengah, tanpa perlu tau siapa pelakunya sudah dipastikan Park Yoda Chanyeol.

"Apa lagi? Kau tau, aku lapar!" Ucap Baekhyun dengan kesal.

"Stop! Aku tidak mau dapurku hancur karena tante-tante sepertimu mencoba memasak. Kau lupa dengan kejadian beberapa hari lalu saat kamu memasak telur rebus? Oh, aku gak akan membiarkan dapurku hancur lagi." Kata Chanyeol sambil meletakkan tas kerja di atas meja tinggi didekat konter dapur.

"Yak! Kau mengejekku?! Aish..." Kata Baekhyun sambil menyerang Chanyeol, berniat untuk menarik rambutnya.

"Masakan untukku! Aku lapar. Cepat!" Perintah Baekhyun sambil meninggalkan konter dapur, beranjak ke arah sofa dan meraih remote televisi dan menghidupkannya.

Sedangkan Chanyeol hanya tertawa geli melihat wajah kesal Baekhyun.

🔥🍑🔥🍑

"Yak, apa maumu mengajakku bertemu disini dan membawa para dayangmu bersamamu? Kau takut bertemu denganku, huh?" Ucap salah satu perempuan pada perempuan lainnya.

"Aku tau kalau kita berdua berusaha membuat Chanyeol oppa jatuh ke pelukan kita. Tetapi kau tau, si Byun itu yang malah mendapatkan hati Chanyeol oppa." Kata perempuan yang mengajaknya bertemu di kafe ini.

"Katakan apa maumu, tidak perlu berbelit-belit karena kita bukan teman."

"Mari kita gencatan senjata dan bekerja sama merebut Chanyeol oppa dari si Byun brengsek itu."

"Dan setelah itu?"

"Setelah kita berhasil menyingkirkan Byun, maka persaingan kita dimulai kembali. Bagaimana?"

Selama beberapa saat perempuan itu memikirkan tawaran kerjasama itu, memang benar jika ia kesal dan marah karena pemberitaan Chanyeol-nya itu menjadi kekasih Byun Baekhyun. Dan sepertinya tawaran ini menguntungkan.

"Baiklah, aku terima tawaranmu." Katanya sambil menjulurkan tangannya untuk berjabatan dengan perempuan yang duduk dihadapannya itu.

"Deal."

Keduanya memikirkan strategi jahat untuk menyingkirkan Byun Baekhyun dari hidup Park Chanyeol.

Setelah perempuan itu pergi, salah satu teman perempuan yang mengajak bertemu di tempat inipun angkat bicara.

"Kau yakin dengan niatmu itu, Joy?"

"Lebih dari yakin. Aku akan menyingkirkan siapapun yang berada didekat Park Chanyeol dan menghalangi langkahku. Termasuk juga dengan si jalang itu." Ucap Joy dengan senyuman miringnya.

"Setelah Byun tersingkirkan, aku akan menyingkirkan Rose untuk selamanya juga."

Chapitre suivant