webnovel

Mengharapkan

Semua sudah menuruti keinginan Cantika. Tapi, sikapnya masih saja dingin. Ia berusaha tak mengatakan tentang perjanjian itu tapi, Cantika masih tak mau disentuh. Ringga sudah sangat cukup bersabar namun, masih tak ada hasilnya.

Cantika duduk sendiri di taman rumah itu, ia hanya diperbolehkan keluar satu minggu sekali dan selebihnya harus di rumah. Satu tahun ia terus-menerus seperti itu. Sesekali ia hanya bisa menangis saja dan setelah itu ia menghapusnya kembali.

Ringga pun duduk di sampingnya biasanya Cantika langsung pergi begitu melihat Ringga tapi, kali ini ia hanya diam saja.

"Kamu sudah berubah pikiran?" tanyanya.

Cantika pun menoleh. "Merubah pikiran apa? Tak akan pernah," jawabnya ketus.

"Biasanya kamu pergi saat aku ikut duduk di sini."

"Aku hanya sedang berbaik hati saja mengizinkanmu duduk di sini jadi kamu jangan kepedean." Cantika langsung beranjak bangun dan pergi dari sana.

Seketika Ringga pun menahannya. "Boleh lah aku meminta sesuatu?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant