webnovel

Merepotkan

Leonar dan Cantika tersenyum pada orang tuanya yang kini bisa memulai lembaran baru sampai suara telpon Albar pun berbunyi.

"Halo," jawab Albar.

"Ayah tolong," ucap seseorang dibalik telpon.

Seketika pria itu pun beranjak bangun. "Kamu di mana?" tanya Albar mulai panik.

"Tak tau, tolong," ucapnya sambil menangis.

Wulandari melihat kepanikan suaminya dan Leonar dan Cantika pun ikut khawatir.

"Kamu tunggu di sana, beritahu di mana tempat itu?" tanya lagi.

"Aku berada di stasiun kota ...."

"Kamu tunggu di sana? Ayah akan ke sana?"

Albar pun menutup telponnya dengan wajah panik.

"Ada apa?" tanya Wulandari panik.

"Misca? Aku tak tau kenapa dia?" tanya Albar mulai melangkah.

"Tunggu ayah, biar aku antar jalan yang cepat menuju stasiun kota," ungkap Leonar.

Albar pun menganggukan kepalanya dan keempatnya pun keluar dari kafe dan menaiki mobil Leonar. Tak sampai sepuluh menit mereka pun sampai di stasiun kota Bulan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant