webnovel

Desire

"Bagaimana keadaan Rimonda?"

Suara sang Kaisar terdengar lirih syarat akan rasa khawatir, terlihat jelas bahwa dia khawatir akan anak perempuannya itu. Tapi karena hubungan mereka yang buruk membuat Kaisar tidak bisa mendatangi Rimonda dengan mudahnya.

Apalagi kejadian kemarin masih membekas di pikirannya, bagaimana Ramon yang menyudutkan dirinya kemarin. Kaisar menghela nafas menatap bawahannya yang dia suruh mengamati si kembar.

"Yang Mulia Putri sudah sadar"

Terlihat jelas Kaisar yang merasa lega, tapi dia masih khawatir karena tidak bisa melihat langsung anak perempuannya itu. Manik hijau emeraldnya mulai kembali menatap tumpukan kertas yang ada di mejanya, rasanya dia ingin berlari melihat keadaan anaknya itu.

Tapi dia jelas tidak bisa melakukannya, ucapan Ramon terus mengganggunya. Apalagi itu berhubungan soal Kekaisaran, jika bukan dia yang mencari tau pasti dia tidak akan tau jika banyak bangsawan yang mulai meributkan soal tahta.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant