Audia mengikuti Alvin dan Bastian ke ruangan dosen, dengan tetap menjaga jarak. Tiba-tiba saja Audia merasa cemas di dalam hatinya.
Bastian keluar dari ruangan Alvin, bersamaan dengan Audia tiba tepat di pintu masuk ruangan itu. Bastian menatap heran ke arah Audia. Mau apa Audia ke ruangan pak Mandala, batin Bastian. Namun, tentu saja ia tidak berani bertanya pada Audia langsung.
Audia masih di ambang pintu, memperhatikan sekeliling di dalam ruangan di hadapannya. Ruangan itu kosong, hanya ada Alvin di dalam sana. Para dosen yang lain, masih mengajar.
"Kenapa, Di?" Alvin meletakkan buku diktat tebalnya di meja dan bersiap akan keluar. Memberi isyarat agar Audia masuk ke ruangannya.
"Erika ...." Audia ragu-ragu meneruskan kalimatnya.
"Erika kenapa?"
"Erika sama Didi, gak akan kena hukuman, kan?" Mendengar ini, Alvin tersenyum.
"Nggak. Didi tenang aja. Asal jangan ulangi kesalahan yang sama. Mas ke kantor dulu, ya. Pulang sama pak Asep, langsung pulang, jangan maen-maen dulu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com