Aku masih menarik tangan Mahesa agar berlari bersamaku keluar dari dalam sungai. Karena kulihat ribuan kristal air sedang berputar-putar di udara, aku tahu persis Zero sedang bersiap meluncurkan kristal air itu pada kami. Tak ada cara yang bisa kulakukan untuk menghindarinya sehingga begitu melihat batu besar tak jauh dari tempatku berada sekarang, bergegas aku berlari ke arah sana.
"Mahesa, kita bersembunyi di belakang batu itu," ucapku, memberitahu Mahesa rencanaku. Aku bersyukur Mahesa tak banyak berkomentar karena dia menyetujui ajakanku begitu saja. Kami berlari cepat menuju batu, dan beruntung kami sempat berdiri di belakang batu ketika Zero akhirnya benar-benar melancarkan serangannya pada kami.
Duaaarrr!
"Aaaaaakhh!!" Aku berteriak tanpa sadar seraya memegangi kedua telinga ketika terdengar suara ledakan saat kristal air yang diluncurkan Zero menghantam batu besar yang aku dan Mahesa jadikan tempat untuk berlindung. Tubuh kami terpental karena batu itu yang meledak.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com