webnovel

PENUH CINTA

"Assalamualaiku, Abah!" seru Rayan saat mendapati seorang pria paruh baya berusia sekitar lima puluh lima tahun itu tengah asik duduk sambil tangannya sibuk mengelus kambing etawa betina yang tengah hamil berasa.

"Waalaikumssalam. Rayan? Kamu tidak sedang bertugas?" tanya pria itu dengan sangat antusias.

"Besok mulai kembali, Bah," jawab pria itu sambil bersalaman dengan pria tersebut dan ikut duduk di sebelahnya.

"Sama Lutfi dan Syla kamu ke sini, Yan?"

"Iya, Bah. Setelah pulang sekolah tadi, Lutfi ngajak jalan-jalan. Ya sudah ke sini saja. biar dia juga bisa istirahat."

"Mana dia kok tidak ke sini? Apakah neneknya masih ada hal yang ingin diberikan padanya?" tanya abah Ahmad.

"Sepertinya demikian, Bah. Ini sudah hamil tua, kah Bah? Kapan kira-kira lahirannya?" tanya Rayan mengalihkan topik pembicaraan pada seekor kambing Etawa besar dengan kepala hitam dan bagian badan warna putih.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant