"Aku sama sekali tidak peduli, Ibu. Langit pun tahu mana yang baik dan buruk."
"Ya, langit memang memiliki rencana yang unik untuk kita. Kalau langit sudah menentukan kita akhirnya bersama, kau bisa apa?"
"Aku tidak mau,"
"Mulutmu bilang tidak mau, tapi kau membalas ciumanku dengan begitu panas. Apakah itu tandanya kalau kau tidak mau?" ejek Chen Liao Xuan.
Wajah Liu Anqier tampak merah padam, dia sama sekali tak menyangka jika Chen Liao Xuan akan mengatakan itu kepadanya tepat di depan ibunya. Liu Anqier memandang ibunya yang tampak sudah senyum-senyum itu.
"Ibu, dengarkan aku--"
"Maaf, Anqier. Tapi Ibu lebih percaya dengan Tao untuk urusan ini," kata Liu Ding Han yang berhasil membuat Liu Anqier membuka mulutnya lebar.
"T... tapi, Bu--"
"Anqier, lekaslah ambil air bersama dengan Tao. Ibu akan menunggu kalian di hutan pinus,"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com