"Siapa yang pernah berkata kalau hasil tidak penting karena yang paling penting adalah proses? Kamu bilang, kamu suka berakting karena bisa mengalami situasi hidup yang berbeda-beda, memberikan jiwa ke dalam berbagai karakter… Itulah pesona akting. Tapi sekarang, apa kamu masih seperti itu?"
Begitu mendengarnya, hati An Ge'er langsung tercengang.
'Ya, benar.'
Itu memang pemikiran An Ge'er pada awalnya, itu adalah niat awalnya. Dia tidak pernah memikirkan penghargaan atau kehormatan apa pun.
"Tapi, tapi…"
"Tapi hatimu masih tidak rela, kamu merasa bahwa mereka merebut penghargaan yang adalah milikmu?" Bo Yan mengangkat alisnya.
An Ge'er pun terdiam, matanya melebar menatap Bo Yan. Rasa terkejut melintas di sana.
'Ternyata, ternyata Paman tahu segalanya.'
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com