webnovel

An Ge’er Bertemu Lagi dengan Orang Pencari Pemain Film

Éditeur: Wave Literature

Xia Qi awalnya berpikir Qin Mo adalah seorang pria yang baik, tapi nyatanya dia masih bisa tergoda oleh teratai putih munafik itu. Brengsek, laki-laki memang bajingan yang tidak bisa diandalkan!

Xia Qi terus menatap An Ge'er sepanjang perjalanan, dia takut An Ge'er akan mengeluarkan ponselnya dan melihat apa yang tidak seharusnya dia lihat.

Mereka berdua kemarin mengobrol sepanjang malam, An Ge'er bahkan malu-malu berkata jika Kak Qin Mo sepertinya juga menyukainya, tetapi ketika Xia Qi bangun pagi ini dan melihat berita semacam ini, dia merasakan kemarahan dan hatinya terasa sakit, apalagi An Ge'er?

Xunze telah memantau di gerbang A sekolah bagian tengah selama beberapa hari, dia bahkan hampir dilaporkan polisi oleh satpam sekolah. Setelah menjelaskan situasinya, barulah dia dibiarkan menunggu di sini.

Xunze tidak melihat gadis itu selama beberapa hari, dia pun menjadi lebih cemas, para atasan di perusahaan film sudah menunggunya. Jika Tuhan memberinya kesempatan untuk dipertemukan dengan gadis itu lagi, bagaimanapun caranya dia akan menghentikan gadis itu dan membuatnya setuju!

Dari kejauhan, An Ge'er dan Xia Qi terlihat sedang bergegas ke sekolah.

Karena udara yang dingin, Xunze dengan enggan mengangkat kepalanya, lalu menunduk lagi hendak menyalakan rokok karena bosan, tetapi dia tiba-tiba tertegun…

Siapa yang baru saja dia lihat?

Xunze dengan cepat mengangkat kepalanya dan melihat dua gadis berseragam sekolah, matanya tiba-tiba membesar dan berbinar.

Begitu An Ge'er dan Xia Qi hendak memasuki gerbang sekolah, mereka langsung dihentikan oleh seseorang, "Tunggu, tunggu, kalian berdua tunggu sebentar."

Xia Qi menatap orang di depannya dengan waspada, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Tolong kalian jangan salah paham. Jadi begini, aku rasa kalian tahu tentang novel populer yang berjudul 'Pengatur Seluruh Dunia'. Sekarang novel ini akan diadaptasi menjadi game online berskala besar, kita perlu menemukan karakter yang cocok untuk memerankannya."

Dia berkata sambil melihat An Ge'er dengan tatapan penuh semangat, "Menurutku gadis ini sangat cocok dengan karakternya, ini kartu namaku."

Mata An Ge'er berkedip acuh tak acuh, tidak peduli apakah orang ini pembohong atau bukan, dia tidak mungkin melakukan hal seperti ini.

Xia Qi dengan ragu mengambil kartu nama itu dan menatapnya, "Benarkah? Novel ini sangat populer, bahkan juga akan diperankan oleh bintang-bintang besar."

Xunze baru saja hendak mengatakan sesuatu, tapi An Ge'er segera menariknya, "Untuk apa mengurusi hal-hal seperti itu? Cepat, kita akan terlambat."

Kedua gadis itu pun menerobos masuk. Xunze juga ingin masuk tetapi dihentikan oleh satpam. Melihat keduanya yang telah berlari jauh, dia langsung menepuk dahinya dengan tidak berdaya.

Sial!

Belum mendapatkan nomor teleponnya, tapi sudah kabur!

Jika syuting tidak segera dilakukan, maka waktunya akan habis.

Meskipun ada banyak aktris yang ingin menjadi pemerannya, tetapi setelah mengamati keseluruhan dunia hiburan, walaupun cantik ataupun terkenal, tidak ada orang yang menurutnya benar-benar cocok untuk memerankan karakter itu. Selain itu, dia tidak mau dengan asal-asalan memilih orang.

....

Xia Qi dan An Ge'er tidak berada dalam satu kelas, bahkan jika Xia Qi tidak ingin An Ge'er mengetahui berita tersebut, cepat atau lambat dia akan tahu apa yang harus dia ketahui.

"Hei, apa kamu sudah melihat berita? Dia sebenarnya sudah punya pacar! Ya Tuhan, aku tidak percaya, Dewa Tampan kita!"

"Aku juga sudah melihatnya. Wanita itu jelas-jelas terlihat seperti vas bunga yang rapuh. Dasar tidak bisa menilai orang, aku sangat benci melihat orang semacam itu. Wanita itu bahkan sudah berusia dua puluh tahun lebih, tapi dia tidak mau mengakuinya. Untuk apa dia berpura-pura seperti itu? Dasar tidak tahu malu!"

Setelah pelajaran berakhir, An Ge'er yang mendengar teman sekelasnya bergosip pun tidak bisa tidak menghentikan gerakannya, dia melihat mereka dengan tatapan ingin tahu, "Tunggu, memangnya siapa yang sedang kalian bicarakan?"

Chapitre suivant