Kuil Pushan berada di pinggiran kota. Untungnya searah dengan Huanyuan. Hanya dalam setengah jam lebih, Gong Mo dan yang lainnya pun tiba di sana.
Karena kuil ini sudah sangat tua, gempa tadi malam menyebabkan kerusakan di banyak tempat dan sekarang sudah tertutup untuk wisata.
Pada saat Gong Mo dan yang lainnya masuk, mereka melihat para biksu yang sedang duduk di tempat terbuka.
Seorang biksu muda yang datang untuk menjemput mereka berkata, "Kepala Kuil takut akan terjadi kecelakaan jika gempa susulan datang, jadi dimohon pengertian Para Dermawan."
Gong Mo buru-buru menyatukan kedua tangannya untuk mengungkapkan pengertiannya.
Terdapat meja dupa di depan. Terdapat lampu minyak dan lilin dupa yang menyala di atasnya. Di tengah-tengah terdapat beberapa bungkusan kain berwarna kuning. Itu semua adalah abu yang dititipkan di sini oleh para peziarah.
Gong Mo melihat bahwa bungkusan paling besar berbentuk persegi itu adalah abu Gong Xing.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com