Bryana melepas pelukan Dean saat merasa gerah dan lapar. Dia menyingkap selimut dan mendudukkan dirinya, kemudian meraih piyamanya yang berserakan di tepi ranjang dan segera mengenakannya.
"Sayang, bangunlah," seru Bryana sembari mengguncangkan tubuh kekar Dean yang masih terlelap.
"Sayang, aku lapar. Buatkan mie instan untukku," seru Bryana dengan manja terus mengguncangkan tubuh Dean.
Dean menggeliat dan memicingkan matanya pada Bryana. "Lapar? Apa ini sudah pagi?"
"Masih jam sebelas." Bryana melirik ke arah jam dinding berwarna gold yang terpasang pada dindingnya yang berwarna silver.
Dean menghela napas dan mengusap wajahnya. Dia mendudukan dirinya dan melirik Bryana yang sudah berpakaian lengkap sedangkan dia masih naked dan hanya berbalut selimut.
"Kamu ingin makan malam-malam begini, tidak bisanya?" Dean menatap heran pada Bryana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com