Tiana tidak berpikir dengan jernih ketika dirinya memutuskan untuk mengambil pistol Oliver yang dilemparkan oleh Kayden. Karena satu- satunya hal yang ada di dalam pikirannya adalah bagaimana caranya untuk menyelamatkan Kayden dari situasi tersebut dan agar pria itu tidak menjadi sasaran tembak dari anak buah Oliver.
Siapa yang menyangka kalau latihan yang Oliver berikan padanya dengan tujuan untuk menakut- nakutinya karena Tiana tidak suka dengan suara senjata, justru akan berakhir seperti ini.
Dan berita buruknya adalah; Tiana menembak tepat di kepala pria tersebut, menciptakan sebuah lubang yang mengeluarkan darah cukup banyak sebelum akhirnya pria itu jatuh ke tanah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com