webnovel

accident#13

Keduanya terduduk diam, bahkan makanan yang ia bawa ke kamar tadi belum tersentuh sejak tadi.

Dengan suasana canggung ini, Toey tahu bahwa kedatangannya sedikit mengganggu Ohm. Jadi ia tak akan berlama lama disini.

"Eeee, kamu sehat terus kan?" Tanya Toey pada Ohm yang sedang duduk tegak di seberangnya.

"I-iya kok" jawabnya kikuk.

Jujur saja, ia bukan nya tidak nyaman tetapi hanya sedikit canggung karena Toey yang datang tiba tiba.

"Kayaknya kamu gak nyaman ya kalo aku kesini, yaudah deh ak--"

"Enggak kok!!" Potong Ohm sambil menatapnya bermaksud menahan Toey untuk tidak pulang dulu. Toey lalu kembali mendudukkan dirinya di tempat asal dan menatap Ohm.

"Hari ini rencananya aku mau ngobrol bentar sama kamu sebelum balik" Ohm yang mendengar itu pun mengangguk.

"Kamu, dari kapan disini?" Tanya Ohm.

"Tiga minggu yang lalu..." jawab Toey.

"Hah?? Dah lama dong? Kenapa baru kesini sekarang?"

"Aku ada penelitian di rumah sakit deket sini, kemaren aku sempet datengin Max sih" Ohm membulatkan matanya kaget.

Kenapa Max tidak memberitahunya??

"Oh? Gak ngabarin"

"Kan kamu sekolah sama yang lain, jadi mumpung Max lagi di Dormitory aku ketemu dia dulu" Ohm menghela napas. Dasar Max, benar benar membuatnya lelah saat ini.

"Lain kali kabarin aku aja dulu kalo mau dateng, kan bisa aku jemput" Toey menggeleng kecil sambil membenarkan lengan sweaternya.

"Enggaa, nanti ngerepotin"

Astaga. Kenapa Toey begitu lucu dimata Ohm?? Kalau saja dulu mereka baik baik saja, mungkin sekarang ia sudah menerkam lelaki kecil itu.

"Enggaaa, Toey. Kalo mau dateng pas aku lagi di luar telepon dulu, jadi aku bisa siap siap"

"Iya deeh" jawabnya.

"Eeee, ka" panggil Toey.

Yaampun!! Toey memanggil nya dengan panggilan itu lagi? Astaga Ohm tahaan!! Lucu sekali lelaki ini!!

"E-eh? Ya?"

"Kaka, masih marah sama aku?" Tanyanya.

Jujur, Toey sangat takut untuk mendengar jawaban dari lelaki yang suka ia panggil 'kaka' itu.

Ohm menghela napas kecil, lalu menggeleng membuat Toey sedikit lega.

"Enggaaak, Kaka gak marah kok" jawab Ohm.

"Tapi--"

"Toey, kaka kan udah pernah bilang sama kamu. Kaka gak marah, kaka cuma kecewa aja sama kamu. Tapi itu dulu, sekarang kaka gak gitu lagi" jelas Ohm. Ia tak ingin menyakiti perasaan lelaki kecil di hadapannya ini dengan memilih kata kata yang lebih lembut.

"Tapi kan sama aja kaka kecewa sama aku" Ohm tertawa kecil. Ia lalu bangkit berdiri lalu pindah duduk ke sebelah Toey.

"Itu dulu Toey. Sekarang? Kaka gak ada gitu lagi ke kamu, oke na??" Toey mengangguk kecil, ia lalu menatap Ohm dengan mata bulatnya itu.

"Mau peluk?" Tawar Ohm. Toey mengangguk, ia lalu menyambut pelukan Ohm itu dengan hangat dan merasakannya.

Rasa hangat yang selalu ia rindukan sejak dulu.

Keduanya berpelukan dengan nyaman, bahkan sesekali melempar tawa kecil diiringi jokes dari Ohm.

Syukurlah, mereka sudah berbaikan. Mulai saat ini, keduanya mendedikasikan dirinya kembali sebagai 'teman tapi komitmen' .

Setelah ajang maaf maafan tadi, Toey diminta Ohm untuk menginap di kamarnya sampai ia kembali ke Depok nanti.

Maka dari itu sekarang Toey sedang duduk santai sambil menonton tv, ia menunggu Ohm selesai mandi.

Tak lama dari itu, Ohm datang dengan handuk yang menyangkut di rambutnya lalu ikut duduk di samping Toey.

"Cari makan yuk" Toey menatap Ohm, lalu mengangguk sambil membenarkan kacamatanya.

"Tapi ka, nanti kalo ketemu yang lain gimana?"

" nanti kaka yang ngomong sama mereka" ucapnya lalu mengambil tangan Toey untuk di gandeng. Keduanya pun keluar dari apart Ohm dan segera menuju lobi.

"Serius ka, nanti kalo ada yang nanyain gimana?"

Jujur saja, Toey takut bertemu yang lainnya karena mungkin mereka masih marah dengannya.

Apalagi Plan dan Peak. Kedua sahabatnya itu mungkin masih kecewa padanya.

"Enggaa, kan ada kaka. Nanti kaka yang ngomong sama mereka"

Tak lama dari perbincangan mereka, keduanya sampai di lobi dan keluar dari lift.

Benar apa yang dikhawatirkan oleh Toey.

Di lobi terdapat banyak penghuni yang sedang mengobrol dan bermain santai bersama.

Keduanya berjalan santai, hingga ada seseorang yang menyadari kedatangan dari kedua orang itu.

" oit Pawat!!" Panggilnya.

Itu Nice. Ia sedang bermain game dengan Fiat dan juga First.

Ohm menggenggam erat tangan Toey, ia lalu mendekati mereka.

"Eh? TOEY???!" Sambut mereka bersamaan. Bahkan yang lainnya pun ikut menoleh kesana.

"ASTAGA KAPAN BALEKNYA WOEY?? APAKABAR?? NTAR GUE TELPON PEAK DULU YE" heboh Nice lalu segera mengabari Peak yang sedang di countrysidenya.

"Weh lah? Toey dah balek? Apakabar?" Tanya Podd yang tengah merangkul Khaotung.

Toey mengangguk sambil tersenyum.

"Baek kok bang, hehe" jawabnya.

"Toey ya? Keknya pernah denger gue" ucap First sambil memikirkan sesuatu.

Ia tak sempat bertemu Toey dulu, dikarenakan ia sekolah di bandung hingga kelas 11 maka dari itu ia tak sempat bertemu dengannya.

"Ya emang, penghuni apart nomor 24 loh" ucap Fiat lalu kemudian tersenyum pda Toey.

"Ges semuanya, kalo mau ngobrol ntar dulu ye?? Gue mo nyari makan diluar" ucap Ohm pada mereka.

"Ai? Yaudah, nanti gue ke kamar lu ya Toey!!" Ucap Nice.

"Iya siap"

Keduanya pun segera pergi ke garasi untuk mengambil mobil, dan kebetulan bertemu dengan With.

"EH?? TOEY? ANJIR INI TOEY?" Hebohnya lalu mendekati Toey.

"Iyaaa" jawabnya.

"Yaampon Toeyyy!! Lama gak ketemu!!" With pun memeluk Toey yang dibalas tertawa oleh nya.

Keduanya sempat menjadi partner jogging saat itu, makanya mereka dekat.

Setelah sibuk menyambut sapaan para penghuni dormitory, merekapun segera pergi untuk mencari makan.

Setidaknya itulah yang mereka lakukan hari ini. Mungkin besok akan berbeda lagi ceritanya.

_________________________________________

Chapitre suivant