"Memangnya ada apa, Sayang, takut apa?" Khaibar masih belum paham juga. Ia yang tak mendapat jawaban dari istrinya itu langsung saja menatapi keseluruhan ruangan ganti bajunya. Dengan Kimberly yang masih memeluk dirinya. Khaibar pun berjalan dengan pelan-pelan. Sesekali Kimberly menggeleng karena tidak mau Khaibar untuk mendekat ke arah sana.
"Gak apa-apa, Sayang ada aku," ucap Khaibar dan dia akhirnya menemukan sebuah kotak yang ternyata isinya adalah tikus mati, tangan palsu berlumuran darah seperti seolah-olah asli. Juga ada tulisan besar di sekitar kotak yang terbungkus kertas kado itu. Tulisan itu tercium menyengat, seperti tertulis dari darah segar, yaitu darah manusia, pantas saja Kimberly ketakutan seperti itu, bahkan tubuhnya bergetar hebat di pelukan Khaibar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com